Akibatnya, pendakwah berusia 44 tahun itu harus melakukan transfusi darah.
"Eritrosit rendah, zat besi juga rendah. Semua, alhamdulillah dibantu kawan-kawan pimpinan dan tim dokter RSPAD yang luar biasa. Pake hati semua... Ini lagi proses transfusi darah (donor darah)," tuturnya.
Ditengah kondisinya yang sedang kurang sehat, Ustaz Yusuf Mansur sempat menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan.
Sebab, dirinya telah memperoleh 10 orang yang bersedia mendonorkan darah.
Satu diantara pendonor tersebut adalah Syeikh Baleid, seorang yang sangat berpengaruh dan dihormati oleh Ustaz Yusuf Mansur.
Ustaz Yusuf Mansur lantas mengenang kebersamaannya ketika bertemu dengan Syeikh Baleid.
"Barisan pendonor yang sholeh-soholeh sudah siap diproses dan discreening pagi ini di RSPAD.
"Alhamdulillah... Ada 10 orang yang disipakan. nanti empat yang diambil yang terbaik dan yang paling pas. Semuanya penghafal2 Quran terbaik kelas dunia. Diantaranya,.. Syeikh Baleid, Maroko.
'"Penulis Kaligrafi Qur'an kerajan Maroko dan Jordania. Juri Kaligrafi musabaqoh internasional yang sudah menulis begitu banyak mushaf Qur'an langsung dengan tangannya."
'Dan menulisnya di berbagai negara di dunia yang beliau kunjungi. Pesanan resmi berbagai negara2 muslim di dunia,"
"Dan satu kehormatan, beliau membubuhkaan nama saya sekian tahum yan lalu di salah satu halaman, di salah satu mushaf yang ditulis dengan tangannya."
"Seperti kebiasaan beliau saat ketemu ahlul-ahlul Qur'an di mana tempat yang jadi tempat beliau menulis Qur'an dengan tagannya."
"Gak nyangka... BIla kemudian kini, di Juli 2021, darahnya Syeikh Baleid, insyaaAllah akan menyatu dengan darah saya," tambah Ustaz Yusuf Mansur.
Semantara itu, Ustaz Yusuf Mansur tetap berterimakasih dan mampu mengambil hikmah dari apa yang sedang dideritanya saat ini.
Diketahui, HB Ustaz Yusuf Mansur sangat kurang dari batas wajar.