Setelah disuntikkan, virus yang tidak aktif pada vaksin ini akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus Corona secara spesifik.
Dengan begitu, jika sewaktu-waktu tubuh terserang virus Corona, sudah ada antibodi yang bisa melawannya dan mencegah terjadinya penyakit.
Baca juga: Beberapa Pemahaman Salah soal Vaksin Covid-19, Penerima Masih Bisa Tertular atau Tularkan Virus
Baca juga: Penerima 2 Dosis Vaksin Covid-19 Masih Bisa Terpapar Varian Delta? Simak Faktanya
2. Vaksin AstraZeneca
Platform: Viral vector (non replicating)
Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis)
Interval minimal pemberian antar dosis: 12 Minggu
Cara Pemberian: Intramuskular
Vaksin AstraZeneca memiliki efikasi yang tidak jauh berbeda dengan vaksin Sinovac.
Selain itu, vaksin ini juga diyakini ampuh untuk melindungi tubuh dari infeksi Covid-19 dan mencegah perburukan ketika terinfeksi Covid-19.
Platform vaksin ini adalah viral vector yang artinya menggunakan virus hasil rekayasa genetika.
Virus di dalam vaksin ini dianggap tidak berbahaya.
Setelah disuntikkan, virus ini akan masuk ke dalam sel tubuh, kemudian memicu sistem imun tubuh untuk menghasilkan antibodi dan mengaktifkan sel imun yang dapat melawan Covid-19.
3. Vaksin Sinopharm
Platform: Inactivated virus
Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis)