TRIBUNWOW.COM - Penderita penyakit asma memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19, bahkan juga berpotensi memiliki gejala berat.
Pasalnya seperti yang diketahui, Covid-19 merupakan penyakit menular yang menyerang sistem pernapasan.
Kondisi itu bisa disebut sebagai komorbid atau penyakit penyerta selain penyakit utama yang sedang diderita.
Baca juga: Bedakan antara Sakit Tenggorokan karena Covid-19 dengan Flu Biasa, Kenali Gejalanya
Baca juga: Apa Itu Komorbid? Bagaimana Bahaya dan Cara Menanganinya saat Terinfeksi Covid-19
Orang dengan asma mungkin memiliki kekhawatiran tentang bagaimana Covid-19 akan memengaruhi mereka.
Cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena penyakit parah akibat Covid-19 adalah dengan terus mengontrol kondisi tubuh.
Selain itu, cara lain yang penting dilakukan adalah mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan.
Merangkum dari Medical News Today, asma adalah kondisi paru-paru kronis yang mempengaruhi saluran udara dan menyebabkan peradangan.
Peradangan ini menyebabkan kejang dan penyempitan saluran udara sehingga berakibat seseorang mengalami mengi, sesak napas, dan batuk.
Umumnya, ketika seseorang tertular virus pernapasan, infeksi tersebut menggerakkan respons imun tubuh.
Baca juga: Cara Cegah Efek Samping dari Vaksin Covid-19, Coba Lakukan 5 Hal Ini, Termasuk Aktif Bergerak
Baca juga: Coba Konsumsi Makanan Ini untuk Atasi Demam akibat Efek Samping Vaksinasi Covid-19
Pada penderita asma, ini dapat menyebabkan kelebihan produksi zat yang hanya memperburuk peradangan. Covid-19 sedikit berbeda.
Penyakit ini menyebabkan proses inflamasi di dalam jaringan paru-paru daripada peradangan bronkial biasa yang terjadi pada asma.
Infeksi virus pernapasan, seperti Covid-19, dapat memicu dan memperburuk gejala asma.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Covid-19 dapat menyebabkan pneumonia pada orang dengan asma sedang hingga berat.
Namun, saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa penderita asma lebih mungkin tertular Covid-19 daripada orang lain.
Misalnya, studi tahun 2020 berjudul “Clinical characteristics of 140 patients infected with SARS-CoV-2 in Wuhan, China” dari 140 orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di Wuhan, Cina, bukan penderita asma.