Virus Corona

Kapan Perlu Tes Covid-19 setelah Kontak Erat dengan Orang yang Positif Virus Corona?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis mengambil sampel cairan dari bagian belakang hidung dan tenggorokan penumpang KRL saat melakukan kegiatan tes swab di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). Kapan Perlu Tes Covid-19 setelah Kontak Erat dengan Orang yang Positif Virus Corona?

TRIBUNWOW.COM - Penyebaran Covid-19 atau Virus Corona bisa berlangsung dengan mudah dan cepat.

Seseorang yang terinfeksi Covid-19 berpotensi menularkan virusnya kepada orang lain yang melakukan kontak dekat atau berada di sekitarnya.

Namun potensi tersebut dapat diminimalisir jika keduanya menerapkan protokol kesehatan yang ketat, di antaranya menggunakan masker.

Menurut Kementerian Kesehatan, kontak erat adalah orang yang pernah berkontak dengan penderita Covid-19 atau orang yang mengalami gejala Covid-19.

Baca juga: Berikut Gejala dan Cara Penularan Covid-19 Varian Delta, Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencegahnya?

Baca juga: Isolasi Mandiri saat Covid-19 Cukup selama 10 Hari, Simak Penjelasannya

Riwayat kontak yang dimaksud termasuk:

- Bertatap muka atau berdekatan kurang dari satu meter, selama minimal 15 menit

- Bersentuhan fisik langsung seperti bersalaman, pegangan tangan, dll.

- Orang yang merawat orang yang bergejala Covid-19 atau penderita Covid-19, tanpa menggunakan alat pelindung diri seperti masker standar medis

- Berada di satu ruangan seperti di kamar, kantor, transportasi umum, atau makan bareng yang sulit jaga jarak dan tanpa mengunakan masker dengan benar

Kontak erat sebelumnya disebut dengan istilah orang dalam pemantauan atau (ODP).

Untuk mencegah penularan virus corona SARS-CoV-2, seseorang yang termasuk kontak erat perlu melakukan tes antigen atau PCR untuk pemeriksaan Covid-19.

Kapan kontak erat perlu tes antigen atau PCR Covid-19? Ahli patologi klinik dari Universitas Sebelas Maret (UNS), dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK, PhD, FISQua menjelaskan, orang yang kontak dengan pengidap Covid-19 tanpa gejala atau bergejala, disarankan segera tes antigen atau PCR begitu dinyatakan sebagai kontak erat.

Baca juga: Mengenal Teknik Proning, Dapat Dilakukan jika Saturasi Oksigen Pasien Covid-19 Menurun

Baca juga: Bantu Pemulihan Cepat dari Covid-19, Berikut Makanan yang Tepat Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri

Apabila hasil tes Covid-19 positif, tidak perlu tes lagi.

Langsung jalankan isolasi sesuai pedoman isolasi mandiri.

Lantas, terkait perlu tidaknya tes Covid-19 ulang selama isolasi mandiri bisa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang mengevaluasi.

“Kalau ternyata kemudian timbul gejala, soal tes lagi atau tidak, itu tergantung saran dokter yang merawat,” jelas Tonang, kepada Kompas.com Jumat (25/6/2021).

Apabila hasil tes Covid-19 negatif, seseorang tetap disarankan menjalankan karantina mandiri selama lima hari.
Untuk memastikan hasilnya valid atau tidak ada kemungkinan negatif palsu, lakukan pemeriksaan lagi pada hari kelima sejak dinyatakan kontak erat.

Pemeriksaan selang lima hari sejak kontak erat dianjurkan dengan pertimbangan jumlah virus yang terdeteksi sudah mencapai puncaknya dan masa inkubasi virus corona.

Perlu diketahui, masa inkubasi virus corona atau periode penularan sampai muncul gejala Covid-19 berlangsung sekitar lima sampai tujuh hari.

“Pada hari kelima, lakukan tes antigen atau PCR lagi. Bila positif, lanjutkan isolasi lagi.

Bila negatif, maka kontak erat bisa mengakhiri masa karantina namun tetap jalankan protokol kesehatan,” kata Tonang.(Kompas.com)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kontak Erat, Kapan Perlu Tes Antigen atau PCR Pemeriksaan Covid-19?