PPKM Darurat

Sama-sama Sidak PPKM Darurat, Lihat Beda Gaya Anies Baswedan dan Riza Patria saat Hadapi Pelanggar

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan geram saat melakukan sidak PPKM Darurat di pusat perkantoran Sahid Sudirman Center, Selasa (6/7/2021) (kiri) dan Ahmad Riza Patria sidak ke kantor MBA Consult yang berada di kawasan Kuningan, Setiabudi, Kamis (8/7/2021).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria turun tangan langsung memantau jalannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Ibu Kota.

Mereka berdua pun sama-sama melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah perusahaan, yang disinyalir melanggar aturan PPKM Darurat.

Anies Baswedan melakukan sidak pada Selasa (6/7/2021) ke sejumlah perusahaan, yang kemudian viral di media sosial.

Kolase momen Anies Baswedan marahi staf perusahaan Ray White Indonesia saat sidak PPKM Darurat, Selasa (6/7/2021). (Instagram @aniesbaswedan)

Baca juga: Anies Baswedan Sidak Stasiun Cikini, Temukan Banyak Karyawan Non Esensial Masuk: Ini soal Nyawa

Sedangkan Riza Patria melakukan sidak ke kantor MBA Consult yang berada di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Sidak ini dilakukan setelah Riza Patria menerima laporan yang menyebutkan bahwa perusahaan itu melanggar aturan PPKM Darurat dan protokol kesehatan (prokes).

Benar saja, begitu masuk ke dalam kantor itu, pria yang kerap disapa Ariza itu mendapati ruangan kerja dipadati oleh para yang sibuk bekerja di depan komputer.

"Total ada berapa karyawannya?," tanya Ariza dalam video sidak yang diunggah di akun instagramnya @arizapatria, Kamis (8/7/2021).

"300-an pak," jawab seorang pegawai yang ditemui Ariza.

Kemudian, Ariza menjelaskan bahwa perusahaan itu telah melanggar protokol kesehatan lantaran jumlah karyawan yang bekerja di kantor melebihi ketentuan.

Sesuai aturan PPKM Darurat, perusahaan sektor esensial dibatasi hanya 50 persen karyawan bekerja di kantor atau work from office (WFO).

"Ini laporannya melebihi 50 persen (pegawai bekerja di kantor)," ujarnya.

Selain itu, Pemprov DKI juga mendapat laporan bahwa ada beberapa karyawan di perusahaan itu yang terpapar Covid-19.

Sesuai ketentuan, perusahaan itu seharusmya ditutup sementara 3x24 jam untuk dilakukan sterilisasi.

"Empat karyawan di tempat kerja tersebut terpapar Covid-19 dan belum melakukan karantina 3x24 jam," kata dia.

Untuk itu, Pemprov DKI menyegel kantor dan menutupnya hingga tiga hari ke depan.

Wagub DKI Ahmad Riza Patria saat melakukan sidak, Kamis (8/7/2021) - Ahmad Riza Patria sidak ke kantor MBA Consult yang berada di kawasan Kuningan, Setiabudi, ia tak marah-marah saat segel perusahaan. (Istimewa/TribunJakarta)

Berbeda dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tampak marah-marah saat melakukan sidak.

Ariza terlihat lebih santai dan tenang saat melakukan sidak.

Setelah menemui para pimpinan perusahaan, Ariza menjelaskan pelanggaran yang dilakukan perusahaan itu.

Setelah itu, politisi Gerindra ini menempelkan tanda segel 3x24 jam di depan pintu masuk kantor tersebut.

"Terima kasih bapak ibu semua, mari kita terus taati protokol kesehatan. Sukseskan PPKM Darurat dan laporkan jika ada pelanggaran prokes di masa PPKM Darurat," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan dibuat geram saat melakukan sidak di sejumlah perusahaan yang ada di Sahid Sudirman Center, Jakarta Pusat.

Pasalnya, ada salah satu perusahaan yang memaksa karyawannya yang tengah hamil untuk masuk kerja.

Hal ini dibagikan Anies lewat unggahannya di akun instagram miliknya @aniesbaswedan.

Baca juga: Sosok Johann Boyke Nurtanio, Bos yang Fotonya Dipajang Anies dan Disebut Orang Tak Bertanggung Jawab

"Ada ibu hamil tetap bekerja, saya sampai tegur tadi manager human resourcesnya," ucapnya, Selasa (6/7/2021).

Orang nomor satu di DKI ini makin geram setelah mengetahui bahwa manajer HRD di perusahaan itu merupakan seorang wanita.

Menurutnya, manajer HRD itu seharusnya bisa melindungi seluruh karyawannya, khususnya ibu hamil.

"Saya katakan, harusnya seorang ibu lebih sensitif, lindungi perempuan, lindungi ibu hamil, tidak seharusnya mereka berangkat bekerja seperti ini," ujarnya.

Keselamatan ibu dan sang bayi yang ada di dalam kandungan itu pun terancam dengan adanya pandemi Covid-19.

Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, perusahaan itu tak hanya melanggar aturan, tapi juga tidak punya rasa kemanusiaan.

"Kalau terpapar komplikasinya tinggi dan pelanggaran yang dilakukan bukan sekedar pelanggaran atas peraturan yang dibuat oleh pemerintah," kata dia.

"Tapi ini adalah pelanggaran atas tanggung jawab kemanusiaan," tambahnya menjelaskan.

Hal ini pun disesalkan Anies dan ia meminta seluruh perusahaan untuk mematuhi aturan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Dalam aturan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, hanya perusahaan yang bergerak di sektor esensial dan kritikal yang boleh bekerja dari kantor atau work from office (WFO).

"Jadilah pribadi-pribadi yang ikut melindungi saudara-saudara kita, jangan membuat saudara kita terpapar," tuturnya.

"Mari kita jalani ini dengan keseriusan, Insya Allah ini bisa mempercepat masa sulit," sambungnya.

Anies Baswedan mendatangi perusahaan salah satunya bernama PT Equity Life Indonesia.

Baca juga: Video Detik-detik Cekcok Petugas Penyekatan PPKM Darurat dan Paspampres, 3 Polisi Kini Diperiksa

Kolase momen Anies Baswedan marah ke staf PT. Equity Life Indonesia - Anies Baswedan geram saat melakukan sidak PPKM Darurat di pusat perkantoran Sahid Sudirman Center, Selasa (6/7/2021). Ia marah saat masih ada perusahaan non esensial mewajibkan pegawai masuk kantor, bahkan ibu hamil. (Instagram @aniesbaswedan)

Seketika, orang nomor 1 di Jakarta ini emosi melihat banyaknya karyawan yang masih WFO.

"Kenapa dilanggar? Kenapa aturannya dilanggar?" tanya Anies kepada seorang pria berbaju batik.

Tak langsung menjawab, pria tersebut hanya diam sambil menunduk.

Anies lalu mempertanyakan soal kebijakan perusahaan ke karyawannya di kantor.

"Mereka (karyawan yang masuk) ikut aturan perusahaan bukan? Perusahaannya menyuruh masuk?," tanya Anies.

Pria itu menjawab hanya 25% karyawan yang masuk.

Ketika mendengar hal itu, Anies langsung menegur si pria dan memintanya mengikuti aturan PPKM Darurat.

"Setiap hari kita nguburin orang pak, bapak ambil tanggung jawab. Semua buntung pak, enggak yang untung," ucapnya.

Anies tampak makin geram ketika melihat ada wanita sedang hamil di antara karyawan yang bekerja.

Pasalnya, hal ini bisa membahayakan wanita dan calon bayi di dalam kandungannya.

"Apalagi ibu hamil masuk," tutur Anies sambil menunjuk ke arah karyawan.

"Ibu hamil kalau kena covid mau melahirkan itu paling susah. Pagi ini kami terima ibu hamil meninggal, kenapa? Melahirkan, covid," sambungnya.

Perusahaan yang melanggar aturan WFH itu pun langsung ditutup Gubernur Anies Baswedan dan jajarannya.

Anies sendiri kemudian yang menempel stiker penyegelan kantor-kantor di Sudirman Sahid Center yang melanggar aturan.

Sementara itu melalui sebuah video di feed Instagramnya, Anies menyayangkan hal tersebut terjadi.

Terlebih, orang-orang yang melanggar tersebut merupakan sosok berpendidikan.

"Ada hal yang perlu kita renungkan sama-sama, kantor-kantor di gedung pencakar langit di Jakarta di lantai 43 semuanya adalah orang terdidik."

"Kantornya bukan kantor yang essensial, bukan termasuk kritikal, tetapi semua tetap bekerja. Bukan saja melanggar peraturan, tapi tidak memikirkan keselamatan, ada ibu hamil juga tetap bekerja," tutur Gubernur Anies.

Anies mengaku menegur manajer HRD di perusahaan tersebut yang merupakan seorang wanita.

Anies menyayangkan sikap dari wanita tersebut yang tak memedulikan keselamatan karyawannya yang sedang hamil.

"Saya tegur manajer HRD nya, seorang ibu jadi manajer HRD harusnya dia lebih sensitif lindungin perempuan, lindungin ibu hamil,"

"Tidak seharusnya berangkat bekerja (ibu hamil) kalau terpapar komplikasinya tinggi," sambungnya.

Dikatakan Gubernur Anies, perusahaan tersebut bukan hanya melanggar peraturan yang dibuat, tetapi pelanggaran tanggung jawab kemanusiaan.

Untuk itu, Anies menghimbau kepada karyawan yang perusahaannya belum melakukan WFH padahal bagian dari sektor nonessensial agar melapor ke aplikasi yang sudah disediakan. (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Berita terkait PPKM Darurat

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Beda Gaya Anies & Ariza saat Sidak, Wagub DKI Tak Marah-marah saat Segel Perusahaan Langgar Prokes