PPKM Darurat

Sidak PPKM Darurat, Anies Baswedan Marah-marah Perusahaan Non Esensial Nekat Wajibkan Karyawan Masuk

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase momen Anies Baswedan marahi staf perusahaan Ray White Indonesia. Anies Baswedan marah-marah saat melakukan sidak ke sejumlah perusahaan non esensial yang masih mewajibkan karyawan masuk kerja, Selasa (6/7/20221).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan geram saat melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke sejumlah kantor non esensial di Ibu Kota.

Pasalnya, ia mendapati sejumlah perusahaan sektor non esensial yang masih mewajibkan karyawannya ke kantor selama PPKM Darurat.

Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan marah-marah saat mendatangi perusahaan Ray White Indonesia di kawasan Sahid Sudirman Center, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021).

Anies Baswedan merespons PPKM Darurat hari ke-3 - Anies Baswedan mengimbau para pekerja non esensial yang tidak diliburkan perusahaan untuk melapor ke Pemrov DKI, Senin (5/7/2021). (YouTube tvOnenews)

Baca juga: Minta Karyawan Non Esensial Laporkan Perusahaan yang Masih Suruh Masuk, Anies Baswedan: Lewat JAKI

Hal itu terlihat melalui Instagram Stories yang diunggahnya.

Orang nomor satu di Jakarta itu semula menginterogasi seorang karyawan berkemeja putih dan meminta dipertemukan dengan HRD atau Manajer.

"Mana HRD-mu? Manajernya mana?," tanya Anies dengan nada kesal dikutip dari akun IG @aniesbaswedan.

Seorang perempuan kemudian menghadap kepada Anies.

Anies langsung marah-marah hingga menunjuk-nunjuk penanggung jawab kantor tersebut.

"Itu bukan soal melanggar aturan, nama ibu siapa?," ujar Anies marah.

"Ibu Diana, dan perusahaan ibu tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Baca juga: PPKM Darurat Dimulai Hari Ini, Anies Baswedan Larang Warga DKI Jakarta Bersepeda, Begini Ancamannya

Baca juga: Kesiapan Kepala Daerah untuk PPKM Darurat Besok, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, hingga Ganjar Pranowo

Wanita yang belum diketahui statusnya di kantor tersebut hanya bisa tertunduk di hadapan Anies.

Sementara sang gubernur terus meluapkan kegeramanya.

"Ini bukan soal untung rugi, ini soal nyawa. Kita ini mau nyelamatin nyawa orang," kata Anies Baswedan.

"Dan orang-orang seperti ibu ini yang egois."

"Dan ini semua pekerja-pekerja ikut saja," imbuhnya.

Kantor tersebut diketahui berada di lantai 43 gedung pencakar langit Sahid Sudirman Centre.

Anies menuding perusahaan perusahaan agen properti tersebut tidak peduli dengan keselamatan karyawan di masa pandemi Covid-19 ini.

Bersama Kepolisan dan sejumlah pihak dari Dinas Tenaga Kerja, Anies tanpa basa-basi langsung meminta perusahaan tersebut ditutup sementara.

"Sekarang tutup kantornya, dan nanti akan langsung diproses," ujar Anies Baswedan.

"Dan katakan pada semua, pulang! Taati aturan," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, hanya perusahaan yang bergerak di bidang esensial dan kritikal yang masih diberi izin mempekerjakan karyawannya di kantor atau lapangan selama PPKM Darurat sampai 20 Juli 2021.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut PPKM Darurat sebagai Ikhtiar, Tak Ada Persiapan Khusus di Wilayah DKI Jakarta

Anies Baswedan Meminta Karyawan Melapor

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta para pekerja melapor apabila perusahannya melanggar peraturan PPKM Darurat.

Terutama, bagi pekerja non esensial yang masih diminta untuk masuk kerja selama PPKM Darurat sampai 20 Juli 2021 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Senin (5/7/2021).

Mengingat, pelaksanaan PPKM Darurat di DKI Jakarta belum sepenuhnya bisa dikondisikan dengan baik.

Khususnya, terkait penyekatan jalan untuk membatasi orang yang masuk ke Ibu Kota.

"Pemerintah telah menetapkan hanya sektor esensial dan kritikal yang bisa bekerja di masa PPKM Darurat ini," kata Anies Basewdan dikutip TribunWow.com dari YouTube tvOnenews, Senin (5/7/2021).

"Ini bukan membatasi untuk mengosongkan Kota Jakarta atau untuk membuat lalu lintas jadi lengang," sambungnya.

Baca juga: Akhirnya Minta Maaf, Ini Isi Lengkap Hinaan Komisaris BUMN Kemal Arsjad ke Anies Baswedan di Twitter

Terpantau, banyak titik penyekatan DKI Jakarta yang masih menimbulkan kemacetan parah.

Hal itu tak lain karena masih banyaknya pekerja yang terpaksa harus tetap masuk kerja.

"Ini adalah untuk menyelamatkan, ini adalah gerakan penyelamatan warga, jadi mari kita ikut menjadi bagian dari penyelamatan," kata Anies.

"Kasihan para karyawan kalau pimpinan perusahaannya terus memaksakan mereka untuk masuk, padahal bukan sektor esensial," tambahnya.

Oleh sebab itu, Anies meminta para pekerja untuk tidak segan melaporkan perusahannya melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI).

"Bagi karyawan yang bekerja di sektor non esensial dan perusahaannya memaksa untuk bekerja, laporkan lewat aplikasi JAKI," ujar Anies Baswedan.

"Anda laporkan biar nanti tim kita bertindak," pungkasnya. (TribunWow.com/Rilo)

Baca artikel lain terkait