Sehingga, PPKM Darurat justru mau tak mau menimbulkan kerumunan dan kemacetan panjang.
"Jadi kami berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengurangi jumlah manusia di Jakarta," kata Mayjen Mulyo Aji.
"Ini kesalahannya dua, dari manusianya sendiri yang mau ke Jakarta dia tidak sadar."
"Yang kedua, sebagian besar mereka adalah pekerja. Apa artinya? Pekerja tadi harus masuk. Artinya lagi, bahwa perusahaan tidak mengikuti perintah dari pemerintah," pungkasnya. (TribunoWow.com/Rilo)