TRIBUNWOW.COM - Setelah Virus Corona varian Delta, kini muncul beberapa varian baru yang membuat sejumlah ahli kesehatan khawatir.
Dua varian baru yang muncul ialah varian Kappa dan Lambda.
Varian Kappa dan Lambda dari virus SARS-CoV-2 diberi label "variants of interest" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masing-masing pada bulan April dan Juni.
Baca juga: Hasil Studi Laboratorium: Vaksin Covid-19 Moderna Tunjukkan Harapan untuk Perangi Varian Delta
Menurut WHO, "variants of interest atau VoI" adalah varian yang telah diidentifikasi menyebabkan penularan komunitas/beberapa kasus/cluster COVID-19, atau telah terdeteksi di banyak negara.
Kedua varian itu juga dikatakan memiliki banyak mutasi pada protein lonjakan, yang bisa menjadi faktor yang menyebabkan penyebaran virus.
Varian Kappa Terdeteksi di Jakarta
Temuan varian Kappa di Ibu Kota disebut dalam dokumen pemaparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam rapat koordinasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, Selasa (29/6/2021) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, dengan adanya varian baru ini masyarakat diharapkan bisa lebih waspada.
"Tentu dengan adanya varian baru, kita harus lebih waspada karena kecepatan menyebar jadi lebih cepat," kata Widyastuti dalam rekaman suara, Kamis (1/7/2021) seperti dilansir Kompas.com
Widyastuti mengatakan, Dinkes DKI Jakarta sudah melakukan survelians genomic atau pelacakan virus Covid-19 varian baru.
Metode yang digunakan merupakan metode whole genome sequencing (WGS), Dinkes DKI menemukan 128 kasus varian baru di Jakarta yang termasuk variant of concern (VoC).
"Sudah beberapa kali disampaikan bahwa varian baru adalah bagian dari survelians genomic yang harus kita lakukan," tutur dia.
Adapun proporsi 128 kasus varian baru di Jakarta yaitu 111 Delta, 11 Alpha, 5 Beta dan 1 Kappa.
Varian baru juga teridentifikasi pada segmen anak-anak. Dari klasifikasi usia, 29 varian baru terdeteksi pada usia 0-5 tahun, 6-18 tahun 26 kasus, 19-59 tahun 71 kasus dan lansia 60 tahun ke atas hanya ada dua kasus.
Untuk menghindari penularan varian baru ini, Widyastuti meminta agar masyarakat disiplin menjalani protokol kesehatan.