"Itu adalah subyek untuk diskusi dari perdebatan selanjutnya."
"Jadi menurut saya apa yang dilakukan BEM UI itu membuka dialog."
Perdebatan kedua politisi ini terus berlanjut.
Kali ini, Faldo menyinggung dugaan soal kepentingan politik BEM UI hingga memberi label baru untuk Jokowi.
"Makanya ada dialog dari kita," kata Faldo.
"BEM UI menggalang dukungan, berarti dia sedang berpolitik, dia juga harus siap enggak didukung."
"Kalau misalnya BEM UI bilang lip service, saya juga boleh tanya dong yang enggak lip service siapa?," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-9.18:
Tanggapan Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyoroti sosok Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro yang merangkap jabatan sebagai Wakil Komisaris Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Dilansir TribunWow.com, Refly menduga adanya kepentingan yang membuat Ari memanggil Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI seusai menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'King of Lip Service'.
Tak hanya menduga adanya kepentingan, menurut Refly, rangkap jabatan yang dilakukan Ari Kuncoro pun telah menyalahi aturan.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun Official, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Nilai Kritikan BEM UI Juluki The Jokowi King of Lip Service Wajar, Hendri Satrio: Khas Mahasiswa
Baca juga: Tanggapi Kritikan BEM UI, Jokowi Ingatkan soal Tata Krama: Universitas Tidak Perlu Menghalangi
Mulanya, Refly menyinggung nama Ekonom Senior Faisal Basri yang juga merupakan alumni UI.
Faisal Basri, disebut Refly, turut mendukung BEM UI menyampaikan kritik terhadap pemerintahan Jokowi.