Terkini Daerah

Fakta Motif Kasus Penembakan Wartawan di Pematang Siantar: Awalnya Hanya Ingin Dibuat Cacat

Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Hasanuddin menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan Mara Salem Harahap di Kantor Polres Siantar, Kamis (24/6/2021). Mara Salem Harahap alias Marsal dibunuh karena sering memberitakan KTV Ferrari sebagai tempat peredaran narkoba.

Rencana ini diawali dari pertemuan Y dan A di wilayah Siantar untuk menindaklanjuti permintaan S tersebut.

Baca juga: Sosok Sujito, Mantan Calon Wali Kota Pematangsiantar yang Jadi Otak Penembakan Wartawan di Sumut

Sebelum kejadian, korban diketahui sempat minum tuak di sebuah kedai dan sempat berkencan dengan seorang wanita di sebuah hotel di Siantar.

Y dan A ke rumah korban, namun korban ternyata tak ada di kediamannya.

Lantas A dan Y menuju ke arah kota Pematang Siantar pada pukul 23.00 WIB.

Saat di perjalanan,  Y dan A berpapasan dengan mobil yang dbawa oleh Marsal.

Lantas terduga pelaku tersebut berbalik arah dan membuntuti korban.

"Sekitar pukul 22.30. tersangka Y kembali menuju arah Kota Pematangsiantar, di perjalanan mereka berselisih dengan mobil korban," ucap Kapolda.

"Dan selanjutnya tersangka Y dan saudara A ini berbalik arah mengikuti mobil korban." 

Saat di lokasi, Y yang mengemudi sepeda motor dan penembakan dilakukan oleh A.

Tembakan A mengenai bagian kaki korban di sebelah kiri paha atas.

Baca juga: Detik-detik Wartawan Online Ditemukan Tewas Ditembak OTK, Diduga Dibunuh akibat Artikel yang Ditulis

Diketahu dari hasil autopsi, tembakan tersebut mengenai tulang kaki korban, pada akhirnya tulang patah dan mengenai pembuluh arteri,

Maka mengeluarkan darah yang sangat banyak.

"Y mengemudi sepeda motor dan A melakukan penembakan yang mengenai bagian kaki korban di sebelah kiri paha atas," tambah Kapolda.

"Dan mengenai hasil outopsi, tembakan mengenai tulang kaki korban. Pada akhirnya tulang patah dan mengenai pembuluh arteri, maka mengeluarkan darah yang secara deras." 

Penembakan yang semula hanya ingin membuat korban cacat justru berakhir dengan kematian.

Halaman
123