Virus Corona

DIY Tak Jadi Lockdown, Sultan HB X Singgung Anggaran: Saya Gak Kuat "Ngragati" Rakyat Se-Yogyakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Sultan Hamengkubuwono saat ditanya soal penambahan kasus Corona, Kamis (30/4/2020). Terbaru, ia membantah DIY akan memberlakukan lockdown.

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X mengaku tak sanggup membiayai kebutuhan warganya jika diberlakukan lockdown.

Dilansir TribunWow.com, isu pemberlakukan lockdown di DIY mencuat setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Dalam kanal YouTube Kompas TV, Selasa (22/6/2021), Sri Sultan HB X membantah DIY akan memberlakukan lockdown.

"Enggak ada kalimat lockdown," ujarnya.

"Saya enggak kuat ngragati rakyat se-Yogyakarta."

Baca juga: Fakta Viral Foto Jenazah Covid-19 Diangkut Pakai Truk, Pemprov DKI Jakarta Beri Penjelasan: Simulasi

Baca juga: Sosok Pemuda yang Buat Video Tantang Siap Pegang Mayat Covid-19 Kini Dibebaskan, Motif demi Adsense

Menurutnya, lockdown adalah pilihan terakhir jika penyebaran Covid-19 tak bisa dikendalikan.

Namun, ia menyebut pemerintah tak memiliki cukup anggaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Itu pilihan terakhir, saya kan sudah bilang lockdown tapi pemerintah tidak akan kuat," ujarnya.

"Tapi itu kan tidak dimasukkan dalam pilihan lockdown."

"Ya tetap PPKM (Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat) kan keputusannya begitu," sambungnya.

Sri Sultan HB IX lantas kembali membantah akan memberlakukan lockdown di DIY.

"PPKM di mana konsekuensinya jangan mudah mengatakan lockdown."

"Karena pengertian lockdown itu orang jualan enggak ada, yang buka hanya apotek, toko obat atau supermarket."

"Yang lain tutup pemerintah ganti duit untuk masyarakat beli makan. Kalau kita kan enggak kuat."

"Pusat kan keseimbangan kesehatan sama ekonomi, jadi bukan lockdown," tandasnya.

Baca juga: Vokalis Steven Coconut Treez Meninggal karena Covid-19, Sempat 4 Tahun Melawan Penyakit Bawaan

Baca juga: Ahli Sebut PPKM Mikro Tak Mempan Atasi Lonjakan Covid-19, Alasannya Singgung soal Sikap Masyarakat

Halaman
123