Refly melanjutkan, ada dua kemungkinan yang menyebabkan Qodari ngotot mendukung Jokowi tiga periode.
"Saya harus membedakan antara aspirasi dan publikasi, jadi kalau aspirasi itu kita menyerap dari bawah," ujar Refly.
"Tapi kalau publikasi itu kita bicara dari atas ."
"Jadi ada ide, gagasan yang mau didesakkan ke masyarakat sebagai sumber legitimasinya."
Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, Jokowi Mania: Tidak Baik Bagi Alam Demokrasi
Baca juga: Sosok M Qodari yang Gaungkan Wacana Presiden 3 Periode, Disamakan Refly Harun dengan Arief Poyuono
Agar adil, kata Refly, ia berniat melakukan survei penolakan masyarakat terhadap wacana presiden tiga periode serta Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024.
"Karena variabelnya dua, iya dan tidak, saya kira wajar angkanya 40 persen karena sebelah sininya enggak kampanye."
"Makannya saya mau menggalang juga kampanye, kampanye Jokowi tidak 3 periode dan kampanye tolak Jokowi-Prabowo 2024," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-4.25:
Refly Harun Heran
Refly Harun buka suara soal kontroversi presiden tiga periode yang mendapat dukungan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.
Dilansir TribunWow.com, Refly mengaku heran dengan pernyataan M Qodari tersebut.
Apalagi, M Qodari mengaku bakal mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
Terkait hal itu, Refly menyoroti sikap Jokowi yang dinilainya tak tegas menolak usuan presiden tiga periode tersebut.
Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, Jokowi Mania: Tidak Baik Bagi Alam Demokrasi
Baca juga: Tolak Wacana Presiden 3 Periode, Pendukung Jokowi: Tak Usah Buang Energi Mendorong-dorong Beliau
"Sejauh ini tidak ada pernyataan yang firm dari Presiden Jokowi yang menolak wacana tiga periode," ucap Refly.
"Ya wacananya normatif, cari muka 'Saya tidak berpikir' dan lain sebagainya."