Terkini Daerah

Buntut Penembakan Marsal Wartawan di Pematang Siantar, Wakil Ketua DPR Singgung Kebebasan Pers

Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kebebasan Pers.

"Penuhilah unsur cover both side, keberimbangan sehingga tidak ada yang merasa dirugikan atas pemberitaan teman-teman media,” tuturnya.

Solidaritas dari Kaum Tuna Rungu dan Pemulung

Kasus yang menimpa Marsal juga mendapat perhatian dari kaum tuna rungu dan pemulung.

Mereka melakukan aksi solidaritas dengan berunjuk rasa di Bundaran SIB pada Minggu (20/6/2021).

"Stop kekeasan pada wartawan, stop kekerasan pada jurnalis, kami ada bersama dengan jurnalis," ungkap salah satu pengunjuk rasa dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Tribun Medan TV pada Minggu (20/6/2021).

Ayub Purba mewakili Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia dan Fitra Rahman Ketua Gerkatin Medan mengecam tindakan tersebut.

Ayub mengatakan bahwa selama ini wartawanlah yang telah membantu komunitasnya ketika ada kegiatan sosial dan yang memperdulikan mereka.

"Kami bersama wartawan," sebut Ayub dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan pada Minggu (20/6/2021).

"Selama ini melakukan kegiatan sosial diketahui orang karena teman teman wartawan."

"Di saat pemerintah tak peduli, wartawan lah yang peduli dengan kami."

Ketua Peduli Pemulung Sejahtera, Uba Pasaribu, juga merespons terkait peristiwa penembakan wartawan media online tersebut.

Uba mengaku prihatin atas kejadian itu.

Baca juga: Rekam Jejak Wartawan di Siantar yang Tewas Ditembak, Dulu Pernah Dikeroyok Gara-gara Beritanya

Menurut keterangan Uba, para jurnalis sudah banyak membantu komunitasnya terkait aktivitas sosial yang dilakukan dan menyampaikan persoalan-persoalan yang mereka alami kepada pemerintah.

Lagi, aksi ini disebutnya sebagai cinta komunitasnya kepada kaum jurnalis.

“Aksi solidaritas ini wujud cinta kami kepada jurnalis," tegas Uba Pasaribu saat memberikan keterangan pascademonstrasi.

Halaman
1234