Hal ini menguatkan argumennya untuk mendukung Jokowi dan Prabowo menjadi satu dalam memimpin bangsa Indonesia.
"Ada hal yang menarik bahwa pada saat Pak Jokowi mengajak Pak Prabowo bergabung dalam kabinet, itu ada data dari Kominfo, hoax-nya turun sampai 80 %," tutur M. Qodari.
"Itu baru menteri loh, kalau wakil presiden mudah-mudahan hoaxnya nol itu nanti."
Baca juga: Pilih Jokowi 3 Periode, M Qodari Khawatir jika Prabowo Vs Anies di 2024: Prabowo Jadi Jokowi Jilid 2
Baca juga: Relawan JoMan Tak Setuju M Qodari Dukung Presiden 3 Periode: Menyesatkan Presiden Jokowi
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- -09.20:
Trending Tagar 'TangkapQodari'
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari kini tengah menjadi sorotan seusai keterlibatannya dalam gerakan mendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dipasangkan dengan Prabowo Subianto maju di kontestasi Pemilihan presiden 2024.
Gerakan dukungan tersebut diketahui memiliki nama Komunitas Jok-Pro 2024 yang telah melakukan acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional, di Jakarta, Sabtu (19/6/2021).
Hal ini menjadi kontroversi karena masa jabatan presiden selama tiga periode adalah hal yang melanggar konstitusional, dan sang presiden sendiri yakni Jokowi telah menegaskan tidak akan menjabat selama tiga periode.
Di tengah kontroversi ini, tagar #TangkapQodari mendadak menjadi trending topic nomor dua di media sosial Twitter.
Banyak warganet menilai Qodari membuat gaduh dan resah suasana.
Mereka meminta agar Qodari diproses hukum karena telah menyuarakan dukungan Jokowi menjabat presiden tiga periode.
Lantas seperti apakah peran Qodari dalam komunitas Jok-Pro 2024?
Dikutip dari Kompas.com, menurut Sekretaris Jenderal Komunitas Jok-Pro Timothy Ivan Triyono, Qodari merupakan penggagas berdirinya komunitas tersebut.
Di dalam komunitas itu, Qodari memegang posisi sebagai penasihat.
"Kalau ditanya siapa penggagasnya? Ya saya, Pak Baron, lalu ada Mas Qodari sebagai penasihat di Jok-Pro 2024," tutur Ivan kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).