Selanjutnya, Sutoyo juga menolak narasi yang menyebut mempelai pria atau menantunya sebagai "sultan Nganjuk".
Padahal, menantunya adalah warga biasa yang tengah berdinas di Satuan Sabhara Polres Nganjuk.
"Tidak benar (dinarasikan sultan)," kata dia.
Klaim Patuhi Prokes
Sutoyo juga menyangkal narasi yang menyebutkan prosesi seserahan pernikahan putrinya melanggar protokol kesehatan (prokes). Ia mengeklaim prosesi seserahan sudah menerapkan prokes ketat.
“Sebelumnya saya ini didatangi sama pihak Polres (Nganjuk) diminta untuk tidak nanggap (hajatan), ya saya tidak nanggap. Tidak ada tanggapan, ya ketemu manten tidak ada apa-apanya,” sebut Sutoyo.
Baca juga: Viral Pemotor Acungkan Jari Tengah ke Pesepeda, Kadishub DKI: Pesepeda Wajib Ambil Jalur Paling Kiri
Menurut Sutoyo, dalam prosesi pernikahan putrinya, pihaknya hanya mengundang sekitar 350 orang yang terdiri dari saudara, tetangga, dan kolega.
Prosesinya terbagi menjadi dua sesi, yakni tanggal 23 dan 24 Mei 2021.
“Itu saja saya batasi jamnya, jam 09.00 sampai jam 12.00 WIB, itu saja giliran. Terutama saya perhatikan protokol kesehatan, itu petugasnya dari Satgas Covid-19 dan dibantu Puskesmas Berbek,” paparnya.
Kemudian, lanjut Sutoyo, pihaknya juga menyiapkan empat thermogun yang dipakai untuk mengukur suhu para tamu. Lalu juga disediakan hand sanitizer dan masker.
“Jadi sudah (sesuai prokes),” pungkas dia.(*)
Berita terkait Viral Medsos lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral, Video Seserahan Pernikahan di Nganjuk, Mertua Tolak Menantunya Disebut "Sultan"