Habib Rizieq Shihab

Baca Pledoi, Rizieq Shihab Sindir Mayjen Dudung soal Baliho: Mungkin Pangdam Jaya Tidak Punya Nyali

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rizieq Shihab menyebut, kasusnya bukan kasus hukum, tetapi dendam politik oligarki. Hal itu disampaikan Rizieq ketika membacakan pledoinya atas tuntutan jaksa terkait kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Kabupaten Bogor yang menjeratnya. Foto diambil pada Kamis (20/5/2021).

TRIBUNWOW.COM - Sosok Pangdam Jaya TNI Mayjen Dudung Abdurrahman sempat menjadi sorotan menuai pro dan kontra atas aksinya menindak tegas soal pemasangan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab dan atribut ormas Front Pembela Islam (FPI).

Terkait penindakan baliho itu, mantan Pimpinan FPI Rizieq Shihab atau biasa dikenal dengan nama Habib Rizieq Shihab (HRS) memberikan sindiran kepada Mayjen Dudung pada saat pembacaan pledoi.

Sindiran itu diberikan oleh Rizieq ketika membaca pledoi pada sidang kasus kerumunan di Petamburan dan Megamendung, Kamis (19/5/2021).

Aparat TNI mendampingi polisi dan Satpol PP membongkar baliho liar bergambar Rizieq Shibab di Petamburan, Jakarta Pusat (kiri), Jumat (20/11/2020). Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kanan) mengaku tak gentar jika harus dicopot dari jabatannya karena polemik penurunan baliho Habib Rizieq. Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bahas TNI Copot Baliho Rizieq, Sudjiwo Tedjo Tak Masalah Dicaci: IQ-mu Nyangka Kubela Ormas Ini, https://jakarta.tribunnews.com/2020/11/23/bahas-tni-copot-baliho-rizieq-sudjiwo-tedjo-tak-masalah-dicaci-iq-mu-nyangka-kubela-ormas-ini. Penulis: Rr Dewi Kartika H Editor: Rr Dewi Kartika H (Kolase (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina) dan (WARTA KOTA/DESY SELVIANY))

Baca juga: Rizieq Shihab Menangis Saat Bacakan Pledoi di Ruang Sidang, sempat Terdiam 10 Detik Berusaha Tenang

Rizieq merasa heran mengapa FPI ditindak tegas oleh aparat, khususnya oleh Mayjen Dudung.

Ia menyatakan, selama ini FPI selalu bergerak dalam bidang kemanusiaan, membantu masyarakat.

"Tidak ada angin, tidak ada hujan tebar ancaman terhadap FPI, bahkan menantang perang FPI dan mengancam untuk menurunkan semua baliho ucapan selamat datang Habib Rizieq Shihab," kata Rizieq.

"Padahal FPI bukan milisi bersenjata melainkan ormas keagamaan yang banyak bergerak di bidang dakwah dan kemanusiaan."

"Bahkan di berbagai daerah FPI sering turun bareng dengan TNI dan Polri dalam menanggulangi bencana alam," sambungnya.

Rizieq mengatakan, tidak seharusnya aparat bertindak seperti itu kepada FPI.

Ia lalu menyindir Mayjen Dudung yang ia anggap tidak punya nyali karena tidak berani memberikan pernyataan keras terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, yang kini telah diklasifikasikan sebagai teroris.

"Semestinya tantangan semacam itu diarahkan Pangdam Jaya kepada para teroris separatis di Papua yang sedang merongrong NKRI dan membunuhi aparat dan warga sipil," ungkap Rizieq.

"Bukan kepada FPI yang berisi ulama dan santri, yang setia kepada NKRI dan Pancasila."

"Namun mungkin Pangdam Jaya tidak punya nyali, sehingga kelasnya memang hanya setingkat memerangi baliho saja," lanjut dia.

Simak videonya mulai menit ke-33.43:

Pangdam Jaya: Kok Seperti Ngatur, Sesukanya Sendiri

Halaman
12