Viral Medsos

Viral Orangtua Marahi Kasir Minimarket Gara-gara Anak Beli Voucher Game: Rp800 Ribu Pasti Mencuri

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral kasir Indomaret Simpang Mayang Perdagangan Kabupaten Simalungun, yang diminta bertanggung jawab atas voucher game online yang telah dibeli seorang anak senilai Rp 800.000.

TRIBUNWOW.COM - Sebuah video yang menunjukkan orangtua memarahi kasir minimarket karena anaknya membeli voucher game online menjadi viral di media sosial.

Dilansir TribunWow.com, hal itu diketahui dari video viral yang diunggah ulang kanal YouTube Tribunnews, Kamis (13/5/2021).

Orangtua anak yang tidak diperlihatkan wajahnya itu membentak-bentak dengan nada tinggi.

Viral kasir Indomaret Simpang Mayang Perdagangan Kabupaten Simalungun, yang diminta bertanggung jawab atas voucher game online yang telah dibeli seorang anak senilai Rp 800.000. (Instagram via Kompas.com)

Baca juga: Fakta Viral Pemudik Kesurupan saat Disuruh Putar Balik, Langsung Teriak: Ieu Wilayah Aing

"Anak di bawah umur beli game online Rp800 ribu diperbolehkan? Ada peraturan tertulisnya? Bisa saya lihat?" tanya si bapak.

Kasir menjelaskan dirinya hanya melaksanakan tugas sebagai pegawai minimarket.

"Peraturan tertulisnya enggak ada. Tugas kami hanya melayani," jelas kasir.

"Oh, hanya melayani. Ada enggak batasannya," sindir bapak tersebut.

"Enggak ada batasannya," jelas kasir.

Pelanggan tersebut langsung marah-marah.

"Oke, enggak ada batasannya ya? Berarti beli game online di minimarket Simpang Mayang, Perdagangan Dua seberang," ungkapnya.

"Rp800 ribu diterima membeli game online. Mencuri pula anaknya," ucap wanita yang merekam melalui video.

"'Kan sudah kami tanya juga dari mana," pihak kasir beralasan.

"Ditanya dong, 'kan Rp800 ribu enggak wajar. Pasti mencuri," lanjut wanita tersebut.

Baca juga: Viral Doa Terakhir Indah di Facebook sebelum Dibakar Pacar, Diserbu Netizen: Tuhan Dengarkan Hatiku

Diketahui bocah tersebut masih duduk di bangku kelas 6 SD.

"Berarti tidak ada menjaga privasi konsumen, hanya mencari keuntungan," kecam di bapak.

Halaman
123