Baca tanpa iklan
"Yang benar crazy rich seperumahan, tapi untuk tingkat kecamatan kayaknya masih belum," katanya sambil tertawa.
Mutaharoh menyebut dirinya menggaji karyawan dengan kisaran Rp2-3 juta per orang, tergantung jabatannya.
"Segitu cukup layak bagi mereka. (Kebanyakan karyawan) dari Pakis sini," ungkap Mutaharoh.
Diketahui bisnis Mutaharoh bergerak di bidang fashion wanita, seperti memproduksi tas.
Mutaharoh mengakui bisnisnya sempat drop pada awal masa pandemi.
Namun ia melihat ada peluang bisnis di penjualan masker.
Baca juga: Fakta Viral Bocah 16 Tahun Sopir VW Kuning Tabrak Polisi, Anak Pengusaha Kaya, Belum Punya SIM
Ternyata prediksinya tepat dan produksinya melonjak drastis.
"Terus akhirnya punya ide, sekarang masker laris. Alhamdulillah. Waktu itu kisaran ada 40 karyawan, malah ditambah lagi 100 lebih," tutur Mutaharoh.
"Terus sekarang sudah stabil jadi 70 orang," lanjutnya.
Tidak hanya di sekitar rumahnya, Mutaharoh juga mendapat pesanan dari luar kota.
"Waktu awal bikin masker itu sampai meledak, sampai ke luar-luar desa saya. Banyak dari luar kota juga pesan di sini," terangnya.
Ia menyebut penjualan tertinggi bisnisnya saat ini masih dari produksi tas.
"Sekarang masih tas, kita memang identik dengan tas," ungkap Mutaharoh.
Ketika ditanya tentang omset per bulannya, Mutaharoh dengan malu-malu enggan menjawab.
"Sebulan berapa ya, enggak tentu. Rata-rata ya Rp100 juta ada," ucapnya sambil tertawa.
"Enggak bisa saya jelasin," tambahnya.
Kini bisnis yang berdiri sejak 2011 itu turut merambah ke penjualan online di e-commerce. (TribunWow.com/Brigitta)