Viral Medsos

Viral Bupati Muratara Ngamuk ke Kontraktor yang Rebutan Proyek: Berhentilah, Tidak akan Berkah

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potongan video Bupati Muratara Devi Suhartoni marah-marah yang tersebar di jejaring sosial Facebook.

TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial Facebook aksi Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni yang memahari kontraktor.

Dalam rekaman video yang berdar, sang bupati tampak berada di belakang kantor bupati atau depan ruangan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Muratara.

Rupanya, Devi ngamuk gara-gara proses tender proyek diwarnai kericuhan, di mana kontraktor rebutan proyek.

Baca juga: Sosok Ayang Yasmin, Wanita yang Viral Bagi-bagi Rp 100 Juta dari Balkon: Ayo Kalian Ambil Semua Ini

Devi Suhartoni sampai turun tangan karena tak ingin proyek infrastruktur di daerahnya dibangun asal-asalan atau tidak berkualitas.

"Tender ribut terus karena berebut, setor uang muka, jual beli proyek, itulah yang membuat proyek tidak berkualitas dan tidak bermanfaat," kata Devi Suhartoni kepada wartawan, Minggu (9/5/2021).

Devi menegaskan, kontraktor yang berbuat onar maka perusahaannya akan dicoret dan tak boleh lagi ikut tender proyek Pemkab Muratara selama dia menjabat.

Bila ada oknum yang jual beli proyek di masa kepemimpinannya, Devi juga akan mem-black list perusahaan kontraktor tersebut.

Menurut Devi, pengerjaan proyek selama dirinya menjadi bupati tidak ada istilah uang muka atau sogok-menyogok alias kong-kalikong.

"Siapa saja mau kerja silakan, dapat proyek kerjakan, kita transparan, profesional, saya menerima kerjaan tepat waktu, kualitas bagus dan bermanfaat," katanya.

Devi mengatakan setiap proyek pembangunan yang dikerjakan tidak berkualitas maka tidak akan diterima olehnya.

Dia akan meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengecek dan bila ada kerugian negara maka kontraktor harus bertanggung jawab.

"Kalau proyeknya bermasalah saya akan laporkan ke aparat penegak hukum, begitu pun kami kalau ada salah silakan lapor dengan bukti-bukti," katanya.

Devi mengaku kesal karena dari dahulu tender proyek sering ribut ulah oknum tertentu yang mencari proyek dengan cara premanisme.

Dia menyarankan jadilah pengusaha atau kontraktor yang elegan, kerja keras dan profesional, bukan dengan cara mengancam dan membuat onar.

Hal itu kata Devi melecehkan martabat pemerintah, karena menang tender proyek dengan cara memaksa adalah ketidaksopanan dan merusak citra daerah.

Halaman
123