"Sampai sana sepi dan saya telepon Pak Tomi. Saya bilang dari Gojek, ini ada paket takjil dari Pak Hamid di Pakualaman," terang Bandiman.
"Nah, Pak Tomi bilang saya tidak merasa punya teman yang namanya Hamid (asal) Pakualaman Apalagi sahabat apa saudara tidak punya, lalu saya telepon ibunya (istri Tomi) dan ternyata juga tidak kenal."
Karena itulah, Bandiman membawa sate itu pulang dan dimakan oleh keluarganya.
Naba dan istri Bandiman mengalami mual dan langsung dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta.
Sayang, nyawa Naba tak bisa diselamatkan.
Terancam Hukuman Mati
Polisi berhasil mengungkap sasaran sesungguhnya dari paket sate beracun yang menewaskan anak pengemudi ojek online (ojol) di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dilansir TribunWow.com, Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja menyebut sasaran utama adalah seorang penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta berinisial T.
"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," kata Timbul, dikutip dari TribunJogja.com, Minggu (2/5/2021).
Namun bukannya mencelakakan penyidik T, kiriman paket tersebut justru salah sasaran dan menewaskan anak pengemudi ojol, Naba Faiz Prasetiyo (8).
Timbul menyebut penyidik T telah menangani ratusan kasus kriminal.
Baca juga: Fakta Kandungan Racun pada Sate yang Tewaskan Anak Driver Ojol Berusia 8 Tahun, Sianida?
Namun tidak diketahui apakah ia pernah menangani suatu kasus yang krusial.
"Belum tahu pasti kalau itu, banyak (kasus yang ditangani) ya," kata Timbul.
Diketahui penyidik T pernah mendapat penghargaan dari Polda DIY sebagai penyidik terbaik pada 2017.
Timbul membenarkan hal itu.