"Kami seperti kalau di Indonesia itu Kopasus."
"Dari senjata paling kecil pistol, bolpen, sampai tank kami kuasai," sambungnya.
"Jadi Anda bisa menggunakan tank?" tanya Faisal Akbar selaku host acara.
"Bisa," jawab Ali Imron.
"Jadi kalau misalkan sekarang saya mau kabur, ada tank, saya steal (curi), saya gerakkan, bisa," pungkasnya.
Baca juga: Profil Munarman yang Ditangkap Densus 88, Mantan Aktivis Hukum hingga Viral Siram Teh saat Live TV
Simak videonya mulai menit ke-13.00:
Sebelumnya diberitakan, Garil menjadi satu di antara banyak keluarga yang menjadi korban terdampak tragedi Bom Bali I yang terjadi pada tahun 2002.
Aris Munandar, ayah Garil adalah korban dari bom yang menewaskan sebanyak 202 jiwa tersebut.
Beberapa tahun setelah tragedi mengerikan itu berlalu, Garil dipertemukan dengan Ali Imron yang menjadi pelaku di balik Bom Bali I.
Setelah mendengar curhatan dan kesedihan dari Garil, Ali Imron mengatakan dirinya sebagai pelaku justru merasa lebih tersiksa dibandingkan Garil yang kehilangan ayahnya akibat bom tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube BBC News Indonesia, Senin (17/2/2020), mulanya Garil menceritakan arti kehadiran ayahnya dalam kehidupannya.
Berselang lama setelah kepergian ayahnya, Garil hingga kini masih belum bisa menerima bahwa sosok yang dicintainya tersebut tewas karena serangan bom.
Setiap kali ia melihat foto ayahandanya, dirinya masih tidak kuat menahan kesedihan yang begitu besar.
"Apalagi kalau lihat foto Bapak, saya tidak kuat," kata Garil.
"Dibandingkan adik-adik, saya yang paling ingat Bapak," cerita Garil sambil beberapa kali mengusapkan tisu untuk mengelap air mata yang menetes.