Diketahui PU dan AT sebelumnya sudah saling kenal selama 9 bulan.
Baca juga: Terbongkar Layanan COD PSK Online Mami BY Blitar, Wanita Muda Berstatus Pelajar Dijual Rp 300 Ribu
Menurut pengakuan korban, dirinya hanya berada di dalam kamar indekos dan dipaksa melayani pria hidung belang.
"Lewat aplikasi, tadi pengakuan korban pakai MiChat, si anak (korban) tidak mengoperasikan tapi yang memegang akunnya adalah pelaku, si anak hanya di dalam kamar disuruh melayani orang saja," ungkap Novrian.
Korban juga kerap mendapat perlakuan sadis.
Tidak hanya diwajibkan melayani pelanggan, ia juga harus melayani pelaku.
"Paling jelas adalah manipulasi sebenarnya. Karena anak adalah orang yang belum dewasa secara psikologis dan secara sosial," jelas Novrian.
"(Korban anak) mudah untuk dimanipulasi sehingga gampang dibohongi. Meskipun ada indikasi juga (korban dan pelaku AT) kenalan dari sosial media awalnya," tambahnya.
Alami Penyakit Kelamin
Nasib miris dialami oleh PU (15), seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bekasi yang kini harus dioperasi akibat tertular penyakit menular.
Penyakit menular tersebut diketahui diderita oleh PU seusai menjadi korban rudapaksa seorang pria berinisial AT (21) yang diduga merupakan anak Anggota DPRD di Bekasi.
Kasus tersebut diketahui terjadi di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Mantan Anggota DPRD Dihukum Mati karena Kasus Narkoba, Kuasa Hukum Sebut Tak Sesuai HAM
Dikutip TribunWow.com dari WARTAKOTAlive.com, korban kini menderita sebuah benjolan di alat kelaminnya.
Penyakit tersebut diketahui seusai korban menjalani pemeriksaan di RSUD Kota Bekasi.
“Anak saya harus dioperasi, dokter di RSUD menyebutkan ada benjolan di kelamin anak saya,” ucap LF (46) selaku ibu korban saat dikonfirmasi, Kamis (15/4/2021).
Benjolan itu mulai muncul setelah korban dirudapaksa oleh AT baru-baru ini.