Namun ia tetap menegaskan kebebasan berpendapat harus disertai dengan menghargai pendapat dan kepercayaan orang lain pula.
"Dari kacamata hukum Jerman, hal tersebut sulit atau tidak bisa dijerat karena memang di sini semua orang bebas menyampaikan pendapatnya," jelas Tito.
"Walaupun kami sendiri sangat mendukung dan menghargai kebebasan berpendapat," paparnya.
"Namun kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab yang tidak melukai keyakinan orang lain," tutup dia.
Lihat videonya mulai menit 9.50:
Sering Buat Webinar tentang Kebencian terhadap Islam
YouTuber Jozeph Paul Zhang tengah viral di media sosial lantaran diduga melakukan ujaran kebencian berbasis SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).
Dilansir TribunWow.com, ia kini sudah dilaporkan dan tengah diburu.
Pria tersebut juga mengklaim dirinya sebagai nabi ke-26 dan telah membaptis ratusan orang.
Baca juga: Wakili Umat Kristen, Seorang Pendeta Minta Maaf atas Jozeph Paul Zhang Hina Islam: Melukai Perasaan
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi menyebarkan kebencian dalam kehidupan antarumat beragama.
Ia menambahkan, sebaiknya keberadaan Jozeph dapat segera diketahui.
Informasi terakhir dikabarkan Jozeph tinggal di Bremen, Jerman.
"Pemerintah dalam hal ini Kominfo perlu juga melacak. Tidak hanya kepada Jozeph Paul Zhang, tetapi ini ada jaringannya," kata Masduki dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Minggu (18/4/2021).
"Jaringannya di media sosial itu saya kira butuh dilacak," singgungnya.