TRIBUNWOW.COM - Pesilat remaja asal Klaten, Jawa Tengah, MRS (15) ternyata mengikuti latihan silat untuk waktu yang cukup lama, yakni mulai dari malam pukul 19.30 WIB hingga akhirnya tewas pada dini hari pukul 03.45 WIB, pada Sabtu (3/4/2021).
Selama mengikuti kegiatan latihan, MRS menjalani serangkaian latihan fisik dan puncaknya adalah dipukuli oleh pelatihnya sendiri hingga akhirnya ia ambruk dan harus dibawa ke rumah sakit.
Korban pingsan seusai dihajar oleh seniornya yang melatih ketika pelatihan memasuki waktu dini hari.
Baca juga: Pesilat di Klaten Tewas Dihajar Senior, Instruktur Korban Biasa Pukuli Murid Pakai Tongkat Pramuka
Dikutip TribunWow.com dari TribunSolo.com, pemukulan diketahui tak hanya menggunakan tangan kosong.
Terdapat tongkat rotan dengan panjang 160 sentimeter yang juga digunakan oleh pelaku untuk memukuli korban.
Fakta itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Andriansyah Rihats Hasibuan, Jumat (9/4/2021).
Rihats menjelaskan, latihan dimulai pada pukul 19.30 WIB yang diawali dengan doa dan pemanasan oleh pelatih Mahmudi.
Kemudian pelatihan dilanjutkan pada pukul 23.00 yang dipimpin Ajik dengan memberikan tindakan push up sebanyak 50 kali.
Selanjutnya latihan diambil alih oleh Fendi.
Selama latihan berlangsung, korban dipukuli oleh para senior atau pelatihnya.
Ketika pukul 03.00 WIB, MRS tiba-tiba pingsan saat hendak pulang.
"Itu saat pingsan dicoba diberikan nafas buatan, namun tidak ada respon," papar AKP Andriansyah.
Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit pukul 03.15 WIB dan dinyatakan meninggal dunia pada 03.45 WIB.
Total terdapat enam tersangka yang bertanggung jawab atas tewasnya MRS.
Tiga tersangka yang telah berumur dewasa adalah Mahmudi alias Mudi (18), Ajik Nugroho (19), Ridwan Aldi Prasetyo (20).