Isu Kudeta Partai Demokrat

Tuntut Moeldoko Tanggung Jawab Buat Demokrat Sakit Hati, AHY Sebut Upaya Pembusukan: Tolong Dijawab

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mempertanyakan maksud KSP Moeldoko menyebut ada tarikan ideologis, Selasa (30/3/2021).

"Tolong dijawab," tandas AHY.

Lihat videonya mulai menit ke-1.40:

Pengamat Sebut AHY VS Moeldoko 'Tawuran': Bobotnya Lebih Serius

Pengamat politik, Adi Prayitno buka suara soal babak baru konflik Partai Demokrat.

Dilansir TribunWow.com, Adi menganggap Partai Demokrat kubu Moeldoko mulai meningkatkan serangan terhadap kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu terbukti dari konferensi pers kubu Moeldoko yang kembali mengungkit kasus Hambalang.

Baca juga: Diminta Demokrat Versi KLB untuk Usut Tuntas Kasus Hambalang, KPK: Didasarkan pada Alat Bukti

Baca juga: Demokrat Versi KLB Seret Ibas ke Kasus Hambalang, Herzaky: Diam Saja, daripada Kotori Ruang Publik

Menurut kubu Moeldoko, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) terlibat dalam kasus korupsi tersebut.

"Yang teranyar soal konferensi pers yang dilakukan di Hambalang," jelas Adi, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Jumat (26/3/2021).

"Ini kan tidak lebih dari sekedar tawuran babak lanjut opini."

Menurut Adi, kini konflik Partai Demokrat masuk pada bobot permasalahan yang lebih berat.

Ia pun membandingkan dengan tuduhan yang dilayangkan Partai Demokrat terhadap kubu AHY.

"Tawuran opini babak lanjut yang bobot kontennya agak lebih serius yaitu berkaitan dengan hukum," jelas Adi.

"Kalau dulu tawuran opininya adalah menyerang kubu AHY tidak demokratis, ada politik dinasti dan lain-lain."

"Tapi kan gampang juga dipatahinnya, kubu Deliserdang juga banyak yang bukan kader Demokrat kok," lanjutnya.

Baca juga: Kubu KLB Angkat Isu Hambalang, Demokrat Nilai Moeldoko dkk Frustasi: Sudah Malu

Baca juga: Diminta Demokrat Versi KLB untuk Usut Tuntas Kasus Hambalang, KPK: Kami Tidak akan Terpengaruh

Halaman
123