Kabar Tokoh

Disebut Bagi-bagi Uang ke Kader supaya Dipilih, Megawati: Emang Saya Punya Duit Segitu Banyak?

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Terbaru, Megawati membantah dirinya bagi-bagi uang ke kader PDIP agar terpilih menjadi ketua umum.

Ia percaya diri bahwa dirinya mendapat dukungan murni.

"Terus kalian aku duiti ngono ben (beri uang supaya) aku jadi ketua umum? Enggak," tegas ibu Ketua DPR RI Puan Maharani ini.

"Bukan sombong, tidak. Karena rakyat saya tahu memilih saya," tandasnya.

Lihat videonya mulai dari awal:

PDIP Bantah Ada Pertemuan Megawati dengan Moeldoko Bahas KLB Demokrat

Sekjen Partai PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto membantah kabar adanya pertemuan antara Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dirinya lebih membantah lagi ketika disebut dalam pertemuan tersebut membahas hasil kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Senin (15/3/2021), Hasto mengatakan bahwa tidak ada pertemuan yang dilakukan antara Megawati dengan Ketua Umum Partai Demokrat hasil KLB Deli Serang itu.

Baca juga: Sayangkan Ucapan Bambang Widjojanto soal Demokrat, Ngabalin: Siapa yang Anda Maksud dengan Brutal?

Baca juga: Tolak Hasil KLB, Ibas Pimpin Ikrar Setia Fraksi Demokrat DPR RI untuk AHY, Berikut Bunyinya

"Pemberitaan secara sepihak Koran Tempo yang sepertinya ada pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri dengan Pak Moeldoko sama sekali tidak berdasar, dan pertemuan tersebut sama sekali tidak terjadi," ujar Hasto Kristiyanto.

"Apa yang diberitakan Koran Tempo telah melanggar prinsip dan etika jurnalistik," imbuhnya.

Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Sumut, Moeldoko memberikan pidato perdana di arena Kongres Luar Biasa (KLB) di The Hill Hotel, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/3/2021) malam. (TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA)

Menurut Hasto, Megawati sendiri sudah paham bagaimana aturan dalam berpolitik.

Dirinya juga menyakini bahwa Megawati memiliki kesadaran untuk tidak melakukan intervensi terhadap urusan rumah tangga partai lain.

Terlebih menurutnya, Megawati bersama PDIP juga pernah memiliki pengalaman buruk dalam memimpin partai, yakni adanya intervensi pemerintah dalam perebutan kepemimpinan.

"Ibu Ketua Umum Partai juga memiliki pengalaman bagaimana dikhianati, namun pada saat bersamaan kami lebih memilih langkah konsolidasi, menyatu dengan rakyat, dan membangun keyakinan, Satyam Eva Jayate bahwa kebenaran akan menang," jelas Hasto.

Halaman
123