TRIBUNWOW.COM - Terungkap fakta baru terkait anak penggal kepala ayah kandung di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah.
Dilansir TribunWow.com, diduga, pelaku pembunuhan KPW (sebelumnya disebut PK) curiga akan disantet oleh korban.
Tak hanya itu, KPW juga kesal karena rencananya menikah tak disetujui oleh korban bernama Slamet (69).
Baca juga: Sosok Anak yang Penggal Kepala Ayah Kandung di Lampung, Paman Sebut Pelaku Sempat Marah Tanpa Sebab
Baca juga: Teriak-teriak Sambil Tenteng Kepala Ayah yang Dipenggal Keliling Kampung, Pelaku: Bapakku Mati
Kasatreskrim Polres Lampung Tengah, AKP Edy Qorinas menduga KPW mengalami gangguan jiwa.
Karena itu, pihaknya akan membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa Kemiling, Bandar Lampung, untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.
"Besok pagi akan kami bawa ke Rumah Sakit Jiwa Kemiling, Bandar Lampung," jelas Edy, dikutip dari TribunLampung.com, Selasa (23/3/2021).
Hasil pemeriksaan di rumah sakit jiwa itu akan digunakan sebagai rujukan apakah pelaku mengidap gangguan jiwa atau tidak.
"Dugaan sementara gangguan kejiwaan, tapi masih kita tunggu hasil observasi rumah sakit jiwa untuk memastikan dia mengalami gangguan kejiwaan atau tidak," sambungnya.
Baca juga: Sadis, Pria Tega Penggal Kepala Ayah Kandung lalu Dibawa Keliling Kampung, Diduga Tak Direstui Nikah
Baca juga: Teriak-teriak Sambil Tenteng Kepala Ayah yang Dipenggal Keliling Kampung, Pelaku: Bapakku Mati
Namun, hal berbeda disampaikan oleh kakak KPW, Wanda.
Menurut Wanda, pelaku tak mengalami gangguan jiwa.
Pasalnya, selama ini pelaku berperilaku normal dan tak memiliki masalah dengan kedua orangtua.
"Bohong itu kalau adik saya mengalami gangguan kejiwaan. Dia sehat kok," bantah Wanda, Selasa (23/3/2021).
"Tidak benar pemberitaan yang saya baca kalau adik saya mengalami gangguan jiwa."
Wanda yang sudah bekerluarga mengaku sudah cukup lama tak mengunjungi orangtuanya.
Menurut Wanda, KPW lah yang selama ini hidup bersama orangtua.
"Saya sudah lama gak komunikasi. Karena saya gak tinggal di sini. Yang tinggal di sini orangtua saya saja dan Kukuh," tutur Wanda.
Hingga kini, Wanda mengaku tak tahu motif KPW menghabisi nyawa ayah kandungnya secara sadis.
Ia pun menyebut KPW selama ini kerap membantu orangtua di kebun dan tak pernah berbuat onar.
"Setahu saya, adik saya sehari-harinya bantu orangtua ke kebun. Gak ada masalah ribut-ribut sebelumya."
"Ibu saya juga gak pernah bilang kalau adik saya ada masalah," tukasnya.
Tak Direstui Nikah
Sebelum menghabisi nyawa Slamet secara sadis, KPW ternyata sempat meminta dinikahkan.
Namun, keinginan KPW itu ditolak Slamet.
"Informasi sementara yang kami terima, sang anak ini (pelaku) sempat minta dinikahkan, tapi tidak direstui oleh kedua orang tuanya," jelas Hotini.
Baca juga: Polisi Bantah Aniaya Pemuda yang Viral Mau Ancam Penggal Aparat: Dia Mengaku Memang Simpatisan FPI
Kesaksian Warga
Setelah memenggal kepala korban, KPW sempat membawa keliling kepala sang ayah berkeliling kampung.
KPW berniat pamer pada tetangga.
Seorang warga, Tarmin, menyebut para tetangga langsung histeris seusai KPW memamerkan kepala korban.
Sebagian ketakutan, dan sebagian warga lainnya disebutnya mencari cara menghentikan aksi PK.
"Diarak (kepala korban) diperlihatkan ke sejumlah warga sambil bilang, 'Bapak saya mati. Bapak saya mati'," tutur Tarmin, Senin (22/3/2021).
Warga lantas menyergap PK dan berusaha menenangkannya yang saat itu bersimbah darah di pakaian dan tubuhnya.
"Berdarah-darah di bagian tangan dan bajunya."
"Terus ditenangkan warga, dia mau tenang, setelah itu jenazah bapaknya diurus oleh petugas yang datang," sambungnya. (TribunWow.com/Tami)
Simak artikel lain terkait anak penggal kepala ayah kandung
Artikel ini telah diolah dari TribunLampung.com dengan judul Fakta Baru Anak Penggal Ayah di Lampung, Pelaku Curiga Akan Disantet, Anak Penggal Ayah Kandung Disebut Gangguan Jiwa, Kakak: Bohong Itu, dan Istri Menjerit Ketakutan Lihat Suami Tanpa Kepala, Anaknya Pergi Tenteng Karung