Pilpres 2024

Respons PDIP soal Ganjar Pranowo Ajek di 3 Besar Capres 2024: Buka Kartu Belum Menguntungkan

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sabtu (14/9/2019). Terbaru, Ganjar menduduki posisi kedua dalam survei calon presiden 2024.

"Saya kira semua partai masih jauh. Belum ada yang bisa memastikan itu," singgung Andreas.

"Terlalu naif kalau kita katakan bahwa hari ini kita sudah memutuskan untuk 2024," tutupnya.

Diketahui survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan Anies Baswedan memperoleh posisi pertama dengan persentasi 15,2 persen, diikuti Ganjar Pranowo 13,7 persen, Ridwan Kamil 10,2 persen, dan Menparekraf Sandiaga Uno 9,8 persen.

Nomor lima diduduki Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 9,5 persen.

Lihat videonya mulai menit 7.45:

Respons PDIP dan Gerindra soal Survei Capres 2024

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan hasil survei terbaru elektabilitas calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Hasilnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali menjadi yang teratas.

Di bawah Prabowo ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Penolak Vaksin Tinggi, Burhanuddin Minta Pemerintah Ajak Prabowo serta HRS: Jangan Hanya Raffi Ahmad

Baca juga: Edhy Prabowo Ngaku Siap Dihukum Mati Bahkan Lebih: Saya Tidak akan Lari

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (23/2/2021), Prabowo mendapatkan suara 22,5 persen, Ganjar 10,6 persen, dan Anies 10,2 persen.

Menariknya, nama mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyodok di posisi empat dengan perolehan 7,2 persen suara.

Sedangkan nama-nama lainnya adalah seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat menyambut baik hasil survei tersebut yang menempatkan banyak kader dari partainya.

Khusus untuk Ahok apakah bisa maju atau tidak karena pernah bermasalah dengan hukum, Djarot mengaku tidak bisa berbicara cukup jauh.

Halaman
123