Dengan landasan itu, maka rukyatul hilal (observasi hilal) dipahami sebagai ibadah.
Selain menentukan awal bulan kalender Hijriyyah, hilal juga menentukan awal dua hari raya.
“Meski di sini ada sedikit perbedaan. Lembaga seperti Nahdatul Ulama berpedoman seluruh awal bulan kalender Hijriyyah harus ditentukan oleh terlihat atau tidaknya hilal, maka rukyatul hilal (observasi hilal) digelar setiap awal bulan,” papar Marufin.
Sementara itu, lembaga yang lain berpedoman rukyatul hilal cukup dilakukan hanya pada awal Ramadhan dan dua hari raya.
Sementara di bulan-bulan kalender Hijriyyah lainnya, ditetapkan berdasarkan hisab (perhitungan numerik-astronomik) yang bersandar pada sebuah kriteria yang memuat parameter-parameter minimal posisi Bulan.
“Sementara lembaga seperti Muhammadiyah berpedoman, seluruh awal bulan kalender Hijriyyah ditetapkan dengan cara hisab berdasarkan kriteria tertentu saja,” tambahnya.
(Tribunnews.com/Yurika)(Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri)
Berita terkait Puasa Ramadan 2021
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Hilal? Simak Pengertian dan Alasan Mengapa Perlu Melihat Hilal