TRIBUNWOW.COM - Dari total 63 orang yang ada di bus Sri Padma Kencana, 27 di antaranya tewas dalam kecelakaan maut di Tanjakan Cae, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).
Puluhan orang itu adalah rombongan SMP IT Al Muaawanah asal Subang, yang baru saja pulang dari kegiatan tur dan ziarah.
Saat proses evakuasi berjalan, tidak semua korban berada di dalam bus.
Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan Maut Bus Padma, Teriakkan Takbir Penumpang hingga Banyak Korban Terhimpit
Baca juga: Dugaan Penyebab Kecelakaan Maut Bus Padma, dari Skill Sopir yang Kurang hingga Rem Blong
Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, hal itu diungkapkan oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung, Supriyono.
Supriyono mengatakan, ada juga korban yang ditemukan tersebar di sekitar lokasi kecelakaan.
"Ada yang terlempar keluar body bus, kalau tadi malam kita evakuasi 8 orang di dalam bus," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (11/3/2021).
Kesulitan dialami oleh Basarnas saat mengevakuasi korban yang berada di dalam bus.
Seusai terjun ke dalam jurang di Tanjakan Cae, posisi bus diketahui berada dalam kondisi terbalik.
"Kesulitan yang kami hadapi pada proses evakuasi ini karena posisi bus yang terbalik, sehingga korban banyak yang terhimpit badan bus dan menyulitkan kami dalam proses evakuasi," tutur Supriono.
Sopir bus Padma diketahui ikut tewas dalam kecelakaan maut tersebut.
"Sopir busnya juga meninggal, tadi sudah dievakuasi," ujar warga setempat yang membantu proses evakuasi Waslim (59), kepada Kompas.com.
Serupa dengan keterangan Basarnas, Waslim mengiyakan banyak korban berada dalam kondisi terjepit.
"Alhamdulillah tadi di awal-awal ada 11 orang selamat yang kami amankan, 9 orang lainnya sudah meninggal, kondisinya tragis," tutur Waslim.
Waslim menduga kecelakaan itu terjadi karena sopir bus tidak mengenal medan jalan.
"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham. Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.