Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana

Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus Sri Padma di Sumedang, Bocah 2 Tahun Lolos dari Maut

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.

TRIBUNWOW.COM - Seorang korban selamat kecelakaan maut Bus Sri Padma Kencana di Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) menceritakan detik-detik kejadian.

Diketahui sebelumnya, Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang membawa 59 penumpang terjun ke dalam jurang di Tanjakan Cae, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam.

Jumlah korban tewas terus bertambah, tercatat hingga Kamis (11/3/2021) dini hari, ada 27 korban jiwa akibat kecelakaan maut tersebut.

Seorang korban selamat sempat menceritakan kejanggalan sebelum kecelakaan terjadi.

Kecelakaan maut terjadi di Sumedang Jawa Barat, Rabu (10/3/2021). Bus parisiwsata Sri Padma Kencana terperosok ke jurang yang mengakibatkan puluhan orang tewas. (HO/ Tribun Jabar)

Baca juga: Evakuasi 6 Korban Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana di Sumedang, Puluhan Orang Tewas

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, penumpang selamat itu adalah Mimin Mintarsih (52).

Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan maut tersebut.

"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin di rumahnya, Kamis (11/3/2021) dini hari.

Mimin pada kala itu duduk di jok kedua di belakang sopir.

Ia ingat bus sempat oleng sebelum terjun ke dalam jurang.

"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ucap Mimin.

Mimin bercerita, sebelum kecelakaan terjadi, sopir sempat meminta seorang penumpang untuk memeriksa bagian kampas rem.

Hal tersebut dikarenakan sepanjang jalan tercium bau sangit kampas rem.

"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.

Saat detik-detik kecelakaan terjadi, Mimin menyebut semua penumpang dilanda kepanikan.

"Semua orang teriak Allahhu akbar, takbir," ujar Mimin.

Halaman
12