TRIBUNWOW.COM - Salah satu korban selamat kecelakaan maut bus Sri Padma Kencana, Imam, mengungkapkan kendaraan yang ditumpanginya tersebut sempat berganti-ganti jalur sebelum melewati Tanjakan Cae, Sumedang.
Dilansir TribunWow.com, diketahui bus bernomor polisi T 7591 TB mengalami kecelakaan maut, terguling masuk jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
Bus itu berangkat dari Cisalak, Subang menuju Pamijahan, Tasikmalaya.
Kemudian bus kembali dalam perjalanan pulang dari Tasikmalaya menuju Subang melewati Wado, Sumedang.
"Tadinya gini, biasanya 'kan lewat Nagrek, 'kan sudah biasa keluar Nagrek," kata Imam, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (11/3/2021).
Setelah itu peserta rombongan memberi usul agar mereka berpindah jalur lewat Bandung. Usulan itu disepakati.
Namun kembali ada yang mengusulkan agar rombongan melewati Wado saja.
"Setelah itu ada inisiatif dari kawan-kawan, bagaimana (kalau lewat) jalur Bandung? Oke, jalur Bandung," papar Imam.
"Terus dari teman-teman ada inisiatif lagi. Kalau jalur Bandung, gimana kalau jalur Wado? Kira-kira sanggup enggak sopirnya?" lanjutnya.
Baca juga: Mengenal Tanjakan Cae, Lokasi Kecelakaan Maut Bus di Sumedang: Dikenal Ekstrem dan Rawan Kecelakaan
Namun dalam perjalanan, justru tercium bau terbakar dari kampas rem.
Bus kemudian oleng dan masuk ke jurang sedalam 5 meter.
"Dari awal kampas rem itu sudah tercium bau sangit," ungkap Imam.
"Lalu kita memutuskan melalui jalur (Wado), katanya.
"Mungkin jalur Wado terlalu curam. Di situlah pertama (bus) oleng dulu, lalu dengan kecepatan yang luar biasa (jatuh ke jurang)," ungkap dia.
Dikutip dari Kompas.tv, sopir sempat panik karena tiba-tiba bus melaju terlalu kencang.