Dalam perjalanan, Ashanty makin merasa kesulitan bernapas dan terus saja kesakitan.
Ia pun berdoa dibantu sang karyawan, sementara Azriel mengemudikan mobil dengan sekencang-kencangnya.
"Sesak, sesesak-sesaknya enggak pernah aku rasakan seumur hidup aku," kata Ashanty.
"Sudah semua doa aku baca dalam hati, Indri sudah istigfar, Jiel sudah nyalip kayak orang kewalahan banget."
Sesampainya di rumah sakit, Ashanty baru mengetahui bahwa kondisinya sudah mencapai tahap kritis.
Dokter pun menyebutkan ia nyaris tak terselamatkan jika terlambat mendapat penanganan.
"Sampai rumah sakit dicek semuanya, saturasinya 92, turun, akhirnya dicek darah, D-Dimer, pengentalan darahku sudah sampai mau seribu, sudah parah banget," beber Ashanty.
"Dan semua kena, fungsi hatiku enggak bagus, liverku enggak bagus, akhirnya diputuskan untuk dirawat di rumah sakit."
"Dan baru kemarin dokternya bilang, 'Kalau kamu sedikit lewat aja enggak secepatnya ke rumah sakit, enggak tahu deh apa yang terjadi'," tandasnya. (TribunWow.com)