Kasus Korupsi

Singgung PDIP, Rocky Gerung soal Kasus Korupsi Nurdin Abdullah: Partai Besar, Tiketnya Mahal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rocky Gerung dalam kanal YouTube Refly Harun. Rocky turut mengomentari kasus korupsi yang menyeret nama Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung, turut menanggapi kasus korupsi yang menyeret nama Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.

Dilansir TribunWow.com, Rocky menilai tindakan korupsi dilakukan demi mengembalikan dana Pemilu yang tak sedikit.

Begitu pula yang menurutnya dilakukan Nurdin Abdullah.

Rocky pun menyinggung PDI Perjuangan (PDIP) yang sejumlah kadernya terlibat kasus korupsi.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh KPK, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. Pada konferensi pers tersebut, KPK menyatakan telah menetapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sebagai tersangka kasus proyek pembangunan infrastruktur karena diduga menerima gratifikasi atau janji. Selain Nurdin Abdullah, KPK juga menetapkan tersangka kepada Sekdis PUPR Sulsel, Edy Rahmat (ER) sebagai penerima dan Agung Sucipto (AS) selaku pemberi. (Tribunnews/Jeprima)

Baca juga: Minta Hargai KPK, Deddy Sitorus soal Korupsi Nurdin Abdullah: Orang Populer Kalah sama yang Berduit

Baca juga: Gantikan Nurdin Abdullah Pasca-kasus Suap, Andi Sudirman Syok: Kemarin Masih Bercanda Bersama

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (28/2/2021).

Menurut Rocky, PDIP perlu mengevaluasi kadernya yang terlibat korupsi.

"Harusnya kan ada evaluasi, ini potensial enggak partainya," jelas Rocky.

Ia mengatakan, korupsi sudah diniati sejak awal seseorang mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

Rocky lantas menyinggung soal banyaknya biaya yang harus digelontorkan calon kepala daerah demi memenangkan Pemilu.

"Tapi begitulah kalau ketamakan itu dari awal memang diniatkan," kata Rocky.

"Jadi sebetulnya korupsi ini diniatkan dari awal seseorang nyaleg jadi kepala daerah."

"Pasti dia akan mencari partai yang mudah untuk mendapat tiket."

Baca juga: Sosok Anggota Dewas KPK Artidjo Alkostar di Mata Keluarga: Pengayom, Sabar, Tak Pernah Marah

Baca juga: Pernah Jadi Hakim Agung, Artidjo Alkostar Punya Harta Rp 181 Juta, Paling Sedikit di Dewas KPK

Terkait hal itu, ia lantas menyinggung PDIP.

Menurut Rocky, tindakan korupsi dilakukan Nurdin Abdullah demi mengembalikan modal di Pemilu dulu.

"Tiket menuju partai itu setara dengan jumlah uang yang tersedia karena mesti beli tiket itu," jelas Rocky.

"Jadi dia tahu PDIP partai besar, tapi konsekuensinya tiketnya mahal."

"Tapi dia nekat kan 'Oke gue beli tiket lu'."

"Nanti akibatnya ya ini dia mesti balikin lagi semua uang beli tiket itu dengan mengkhianati pesan publik ketika dia kampanye," ujarnya menyudahi.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-1.20:

Ucapan Nurdin Abdullah sebelum Kena OTT

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengaku kaget Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebagai informasi PDIP adalah partai pengusung Nurdin Abdullah pada pemilihan Gubernur 2018 Sulawesi Selatan.

Dilansir TribunWow.com, Hasto menilai Nurdin adalah sosok orang yang baik.

Tak hanya secara pribadi, Hasto pun menyebut banyak masyarakat yang menganggap Nurdin memiliki rekam jejak dan kinerja yang baik.

Baca juga: Nominal Gaji Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel yang Mengaku Tidak Tahu setelah Ditangkap KPK saat OTT

Baca juga: KPK Tanggapi Bantahan Pihak Nurdin Abdullah soal OTT: Kami Miliki Data dan Informasinya

Hasto lantas menceritakan momen sebelum Nurdin ditangkap KPK.

Menurut Hasto, sebelumnya Nurdin sempat menghubungi Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri.

Dalam kesempatan itu, Nurdin disebutnya akan membuktikan bahwa tak bersalah atas kasus dugaan penerimaan suap senilai Rp 2 miliar untuk proyek infrastruktur.

"Makanya kami juga sempat kaget. Beliau (Nurdin) sendiri sebelum dibawa KPK itu menghubungi Pak Andi mengatakan siap bertanggung jawab, baik di dunia dan akhirat, maupun juga bagi seluruh masyarakat," kata Hasto, dikutip dari Kompas.com, Minggu (28/2/2021).

"Bahwa Beliau tidak melakukan hal yang dituduhkan."

Baca juga: KPK Benarkan Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dalam OTT

Baca juga: Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Terjaring OTT KPK, Punya Harta Rp 51,M Termasuk 54 Bidang Tanah

Karena itulah, Hasto tak menyangka akhirnya Nurdin ditangkap KPK.

Menurutnya, banyak pula pihak yang kaget soal OTT pria yang pernah menerima Bung-Hatta Anti-Corruption Awards (BHACA) 2017 itu.

"Kita ikuti proses (hukum). Tetapi karena penilaian masyarakat yang menyampaikan ke saya," ujar Hasto.

"Banyak yang kaget, sedih, karena beliau orang baik."

Meskipun begitu, Hasto mengaku PDIP tak akan melakukan intervensi hukum.

Ia lebih memilih menunggu dan menghormati proses hukum yang berlangsung.

"Tapi kita tunggu keterangan resmi dari KPK setelah mengadakan pemeriksaan," jelasnya.

"Partai tidak melakukan intervensi hukum, itu yang penting." (TribunWow.com)

Sebagian artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Nurdin Abdullah Tersangka, Hasto: Banyak yang Kaget, Sedih, karena Beliau Orang Baik"