Terkini Nasional

Soal Kerumunan di NTT,  dr Tirta Anggap Jokowi Tak Layak Disalahkan: Presiden Tidak Bisa Bubarkan

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter sekaligus relawan Dokter Tirta Mandira Hudi menjawab soal kerumunan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke NTT.

"Terlalu banyak kerumunan yang hadir membuat presiden tidak bisa membubarkan."

"Bahkan di salah satu video sekda Beliau sampai dikerubungi orang banyak."

Tak hanya itu, dr Tirta juga menyebut Jokowi tak pernah meminta warga berkerumun menyambut kedatangannya.

Karena itu, ia menganggap Jokowi tak layak diberi sanksi kerumunan.

"Kedua, Pak Presiden tidak pernah mengajak mereka-mereka untuk datang," kata dr Tirta.

"Tapi antusias dan hal ini harusnya menjadi refleksi bagi tim protokoler untuk lebih hati-hati mengatur agenda Pak Presiden di lapangan."

"Jadi ya kembali untuk penerapan sanksi kerumunan menurut saya sudah tidak relevan untuk ditegakkan."

"Tetap sehat, tetap semangat," sambungnya menyudahi.

Simak videonya berikut ini:

Sindiran dari Rocky Gerung

Pengamat politik Rocky Gerung menyindir kasus kerumunan massa yang disebabkan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Rocky Gerung, Rabu (24/2/2021).

Pihak Istana lalu mengonfirmasi kunjungan kepala negara ke kawasan tersebut.

Menanggapi hal itu, Rocky Gerung lalu membandingkan dengan eks Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang ditahan karena menimbulkan kerumunan massa.

Baca juga: Viral Jokowi Langgar Prokes di NTT, Rocky Gerung Ngaku Kira Hoaks: Dramatis tapi Akhirnya Tragis

"Dia jadi tragis karena ada pembandingnya itu," singgung Rocky Gerung.

Halaman
123