TRIBUNWOW.COM - Nama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto kini tengah menduduki posisi teratas dalam ranking elektabilitas calon presiden apabila pilpres diselenggarakan saat ini.
Pada survei yang digelar oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 22,5 persen.
Sementara itu Gerindra tak menampik apabila pada tahun 2024 nanti Prabowo akan didampingkan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani dari PDIP.
Baca juga: Menganggap Wajar Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi, Refly Harun Sebut Hanya Kalah dari Jokowi
Hal itu dinyatakan oleh Politisi Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas dalam acara SAPA INDONESIA MALAM Kompastv, Selasa (23/2/2021).
Awalnya sang host acara Aiman mengungkit soal pelaksanaan perjanjian Batu Tulis antara Gerindra dan PDIP.
Diketahui, perjanjian Batu Tulis dibuat menjelang Pilpres 2009 oleh Gerindra dan PDIP.
Pada saat itu PDIP dan Gerindra sepakat untuk memajukan Megawati Soekarnoputri sebagai capres dan Prabowo sebagai cawapres pada tahun 2009.
Kemudian pada tahun 2014, kedua partai sepakat mendukung Prabowo sebagai calon presiden.
Namun perjanjian itu berakhir karena pada tahun 2014, PDIP ternyata mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk menjadi Presiden RI.
Aiman lalu mengungkit kemungkinan pada tahun 2024 nanti Prabowo akan didampingkan dengan Puan.
Menanggapi hal itu, Andi Agtas tak menampik terwujudnya kemungkinan tersebut.
"Sekali lagi saya katakan, semua kemungkinan itu bisa terjadi," kata dia.
Andi Agtas menjelaskan, hal yang wajar di dunia politik jika ada partai yang bekerja sama untuk memenangkan pemilu baik itu di tingkat legislatif maupun tingkat pemilihan presiden.
"Kita berharap dengan komunikasi yang akan dilakukan tentunya akan baik," ujar Andi Agtas.
Ia menambahkan, untuk saat ini Prabowo tengah berfokus untuk menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan RI.