Terkini Nasional

Keberadaan Pers di Mata SBY, Ceritakan pada Masa Pemerintahannya: Tiada Hari Tanpa Kritik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan hubungan antara media dengan pemerintah, dalam acara Kabar Siang 'tvOne', Senin (15/2/2021).

TRIBUNWOW.COM - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan hubungan antara media dengan pemerintah.

Menurut SBY, pemerintah tidak bisa terlepaskan dari pemberitaan media.

Dikatakannya, hubungan antara media, khususnya pers dengan pemerintah adalah hit and love relations.

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pernyataannya soal hasil rekapitulasi Pemilu 2019, Rabu (22/5/2019). (Capture YouTube Demokrat TV)

Baca juga: Sebut Ucapan Jokowi Hipokrisi, Deklarator KAMI Ungkit Penangkapan Para Aktivis dan Rizieq Shihab

Baca juga: Jokowi Minta Dikritik, Jusuf Kalla: Bagaimana Caranya Mengkritik Pemerintah Tanpa Dipanggil Polisi?

"Saya sering mengatakan bahwa hubungan antara pers dengan politik, antara media massa dengan pemerintah itu seperti hit and love relations," ujar SBY, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Senin (15/2/2021).

"Mungkin benci tapi rindu," imbuhnya.

Pasalnya menurutnya, dengan adanya pers, pemerintah justru dibantu dalam menyampaikan kebijakan ataupun informasi-informasi penting lainnya kepada publik.

"Melalui media massa, melalui televisi, pemimpin, pemerintah bisa menyampaikan kebijakan-kebijakannya kepada rakyat," katanya.

Meski begitu, SBY menyebut keberadaan pers juga bisa menjadi pukulan bagi pemerintah.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu lantas mengungkit kondisi pers pada masa pemerintahannya.

"Hit-nya dalam artian ini adalah ya boleh dikatakan pada era saya dulu pers sangat kritis, sangat keras, bahkan kadang-kadang sangat sinis," jelas SBY.

"Menghadapi itu terus terang sejumlah pejabat pemerintahan kurang nyaman," ungkapnya.

"Tetapi itulah indahnya antara hit and love relations tadi, semuanya harus siap."

Baca juga: Soal Jusuf Kalla Sindir Jokowi Minta Dikritik, Mahfud MD Anggap Beda Makna, Bandingkan Masa JK

Baca juga: Komentar Fahri Hamzah soal Jokowi Minta Dikritik, Ungkap Momen saat Pemberian Bintang Mahaputra

Lebih lanjut, di tengah banyaknya kritik yang masuk, SBY mengaku bersyukur lantaran bisa mengakhiri masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia selama 10 tahun atau dua periode.

"Kalau saya pribadi melihatnya, alhamdulillah saya bisa mengakhiri masa bakti saya di pemerintahan selama 10 tahun karena saya merasa dikawal oleh pers," kata SBY.

"Boleh dikatakan tiada hari tanpa kritik, maklum waktu itu kita masih berada dalam euforia kebebasan, euforia reformasi dengan demikian freedom of speech, freedom of the press ini luar biasa," terangnya.

Halaman
12