TRIBUNWOW.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat membantah pihaknya memberi pelung Gibran Rakabuming Raka untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.
Sebelumnya, Pilkada serentak akan tetap digelar 2024 mendatang.
Karena itu, pemilihan gubernur di sejumlah daerah tak akan digelar meski jabatannya habis pada 2022 dan 2023.
Baca juga: Jawaban Susi Pudjiastuti soal Tudingan Bermanuver untuk 2024 Dipasangkan dengan Anies: Partai Ikan?
Baca juga: Bahas Nama Capres 2024, Refly Harun Sebut Anies Baswedan di Posisi ke-2, di Bawah Prabowo?
Satu di antara gubernur yang masa jabatannya habis di 2022 yakni Anies Baswedan.
"2024 itu kan masih jauh, Gibran kan baru terpilih jadi wali kota," ujar Djarot, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (11/2/2021).
"Mari kita beri kesempatan dia membangun Kota Solo."
Menurut Djarot, Gibran yang baru terpilih menjadi Wali Kota Solo harus menjalankan kewajibannya terlebih dulu.
Karena itu, ia menyebut PDIP belum memiliki rencana mendukung Gibran di Pilkada DKI 2024 mendatang.
"Ingat loh, 2024 juga ada Pilkada di Jawa Tengah," ucap Djarot.
"Jadi PDI Perjuangan belum berpikir ke arah situ, kita punya mekanisma yang sudah jelas di dalam penjaringan dan penyaringan calon kepala daerah."
Baca juga: Akibat Isu Kudeta Demokrat, Refly Harun Sebut Moeldoko Bisa Maju di Pilpres 2024: Siapa Nomor Satu?
Baca juga: Refly Harun Ungkap 5 Besar Tokoh Jelang Pilpres 2024, Anies Baswedan Bakal Saingi Prabowo?
Terkait isu tersebut, Djarot justru menduga adanya tujuan terselubung dari Partai Demokrat.
Menurut Djarot, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kemungkinan juga akan mencalonkan diri lagi di Pilkada DKI.
"Jadi kalau dikaitkan seperti itu, dugaan saya adalah dorongan ini kasih panggung untuk Partai Demokrat," kata Djarot.
"Karena kan Pak AHY kan pernah maju di 2017."
"Tapi dia berbalik, ngomong tentang si Gibran gitu loh maksudnya."