Terkini Nasional

Revisi UU Pemilu Ditolak, M Qodari Sebut Tak Masalah Buat Anies hingga Ganjar, Justru Singgung AHY

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.

Karena itu, ia menyebut PDIP belum memiliki rencana mendukung Gibran di Pilkada DKI 2024 mendatang.

"Ingat loh, 2024 juga ada Pilkada di Jawa Tengah," ucap Djarot.

"Jadi PDI Perjuangan belum berpikir ke arah situ, kita punya mekanisma yang sudah jelas di dalam penjaringan dan penyaringan calon kepala daerah."

Terkait isu tersebut, Djarot justru menduga adanya tujuan terselubung dari Partai Demokrat.

Menurut Djarot, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kemungkinan juga akan mencalonkan diri lagi di Pilkada DKI.

Baca juga: Akibat Isu Kudeta Demokrat, Refly Harun Sebut Moeldoko Bisa Maju di Pilpres 2024: Siapa Nomor Satu?

"Jadi kalau dikaitkan seperti itu, dugaan saya adalah dorongan ini kasih panggung untuk Partai Demokrat," kata Djarot.

"Karena kan Pak AHY kan pernah maju di 2017."

"Tapi dia berbalik, ngomong tentang si Gibran gitu loh maksudnya."

Namun, hal berbeda disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.

Menurut dia, tak hanya Gibran yang berpeluang maju di Pilkada DKI mendatang.

Ia mengatakan, Djarot punya kesempatan pula untuk menjadi orang nomor satu di Ibu Kota.

"Sebetulnya kalau maju calon gubernur DKI Jakarta, 2022 Gibran bisa aja," ucap Qodari.

"Sama dengan Pak Djarot, maju lagi."

"Kalau saya ditanya siapa yang akan maju Jakarta 2022 dari PDI Perjuangan?"

"Saya akan jawab Pak Djarot, karena kan mantan wakil gubernur di DKI Jakarta. Ibaratnya Pilkada besok pun Pak Djarot udah siap, visi misinya masih ada," tukasnya. (TribunWow/Elfan/Jayanti)