Dia mengatakan, jika Ashanty tidak mau bertanggung jawab lagi atas biaya pendidikan Putra di pesantren, seharusnya alangkah baiknya dia menyelesaikannya administrasinya sampai akhir.
Sebab kini status pendidikan Putra tidak terdaftar di mana-mana.
Sebab Putra dari SD Jurangmangu, Tangerang Selatan sudah dipindahkan oleh keluarga Hermansyah, Putra ke Pesantren Al Basyir.
“Tapi kalau dia tidak mau, apakah benar dia di-cut begitu aja, terus surat pindahnya gimana? Di Jurangmangu kan sudah dibuatkan surat pindah ke pesantren. Di terakhir penyelesaiannya tidak tepat,” tutur dia.
Abdul mengatakan, seharusnya Ashanty menyelesaikannya administrasi sekolah Putra sampai akhir.
Apalagi, kata Abdul, uang pangkal sekolah Putra malah dialihkan untuk keperluan anak-anak pesantren lainnya.
“Jangan sampai dibiarkan begitu saja tanpa diserahkan keterangan pindahnya. Ashanty baik, betul. Di terakhir penyelesaiannya tidak tepat. Uang pangkal dialihkan. Kalau diserahkan seharusnya diurus surat pindahnya,” ucap Abdul.
Baca juga: Ashanty Syok Dituding Telantarkan Anak Angkat dan Pembohongan Publik, Ancam Balik Pihak Putra
Klarifikasi Ashanty
Sebelumnya, Ashanty mengklarifikasi soal tudingan bahwa dia menelantarkan pendidikan Putra.
Ashanty mengaku kaget, dia hanya mengatakan punya bukti-bukti tentang siapa yang sebenarnya ingin keluar dari pesantren.
Dia mengaku tidak mengenal pengacara yang tiba-tiba menudingnya telah menelantarkan Putra.
"Bapak yang mengaku temannya Putra dari tahun 2000 berapa, intinya lebih dulu daripada saya, tapi selama ini saya enggak pernah melihat keberadaan beliau. Maksudnya, saya enggak pernah kenal," kata Ashanty.
"Tiba-tiba bikin statement Ashanty menelantarkan anak dan melakukan pembohongan publik," ujar Ashanty lagi.
Menurut Ashanty, justru pria yang menudingnya adalah yang melakukan pembohongan publik dengan melakukan jumpa pers dan mengajak Putra.
Ashanty mengatakan, bukan dirinya lah yang tiba-tiba menghentikan pendidikan Putra.