"Juga dilihat keamananya dari fase ketiga di Brasil."
"Dari itu Badan POM mengeluarkan izin yang kita sebut Emergency Use Authorization (EUA)," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengakui bahwa uji klinis yang dilakukan di Indonesia memang tidak mengambil sampel untuk lansia.
Hanya saja menurutnya, dengan berpatokan dengan tingkat imonogenitas serta keamanannya dari dua negara tersebut, maka diyakini aman untuk juga dilakukan kepada lansia di Indonesia.
"Di Indonesia sendiri kita tidak melakukan uji di atas 60 tahun, tetapi 18-59," kata Sri Rezeki.
"Karena yang paling penting selain imonogenitas adalah keamanan."
"Dan keamanan dibuktikan di Brasil dengan baik, hingga kita yakin bahwa ini memang aman untuk lansia," jelasnya menutup.
Simak videonya mulai menit awal:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)