"Artinya untuk jenderal di era yang sudah reformasi ini masuk ke partai, menjadi kader, bertarung di dalam Munas, dalam kongres atau apa," kata Bambang.
"Kalau konteksnya Moeldoko kalau dia benar melakukan kudeta, ya kelihatannya ada sedikit yang terganggu."
"Apa benar Moeldoko, kalau lihat pernyataannya dia menolak bahwa tidak sejauh itu," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 4.00:
Herzaky Mahendra: Jangan Halu Bilang Pak SBY Dekat dengan Pak Moeldoko
Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko disebut-sebut terlibat dalam gerakan untuk mengudeta kepemimpinan Partai Demokrat.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra lantas memberikan tanggapan soal adanya kedekatan antara Moeldoko dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dilansir TribunWow.com dalam acara Sapa Indonesia Malam, Minggu (7/2/2021), Herzaky mengaku kurang setuju ketika Moeldoko dikatakan memiliki kedekatan dengan SBY.
Baca juga: Soal Isu Kudeta, Deddy Sitorus Tak Terima Demokrat Seret Jokowi: Ketemu Moeldoko Sana, Tanya
Baca juga: Kader Demokrat di Daerah Disebut Ingin Mengganti Kepemimpinan AHY, Herzaky Bela AHY: Tuai Apresiasi
Kedekatan antara Moeldoko dengan SBY mulanya disinggung oleh Mantan Staf KSP, Bambang Beathor Suryadi.
Dirinya menyebut kedekatan itulah yang dinilai menjadi satu faktor Moeldoko dihubungi oleh kader Demokrat untuk menjadi ketua umum.
Selain itu menurutnya, peluang Moeldoko gabung Demokrat juga terbuka lebar.
"Pak Moeldoko ini kan masih punya kemampuan keakrabannya dengan Pak SBY, itu yang belum dijawab oleh Pak SBY," ujar Bambang Beathor.
"Kalau sekiranya Pak SBY menolak, mau tidak mau Moeldoko harus bikin partai," imbuhnya.
Namun hal itu justru dibantah oleh Herzaky.
Menurutnya, kabar kedekatan antara SBY dengan Moeldoko sebagai hal yang lucu.