Kabar Tokoh

Natalius Pigai: Dalam Hidup Saya Tidak Boleh Melaporkan yang Kritik ke Saya, Sekalipun Rasis

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai angkat bicara tentang kronologi konfliknya dengan penggiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda, Kamis (4/2/2021).

TRIBUNWOW.COM - Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai mengaku tidak pernah ingin melaporkan hinaan maupun ujaran rasis kepada dirinya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (4/2/2021).

Diketahui sebelumnya Pigai menjadi korban ujaran berbasis suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dari pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.

Pegiat Medsos Permadi Arya alias Abu Janda membantah mengeluarkan ujaran rasisme terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. (YouTube Kompastv)

Baca juga: Awalnya Bungkam, Ini Tanggapan Pertama Natalius Pigai ke Abu Janda: Cara Berpikirnya Belum Sampai

Abu Janda kemudian dilaporkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Menanggapi kasus yang masih berjalan, Pigai mengaku tidak ingin mempermasalahkan ujaran Abu Janda sampai membawanya ke arah hukum.

"Kalau ditanya tentang persoalan rasisme kemudian dilaporkan, saya bukan orang yang punya hubungan hukum," ungkap Natalius Pigai.

"Dalam hidup saya itu tidak boleh pernah melaporkan siapapun yang kritik kepada saya, sekalipun rasis, sekalipun body shaming," lanjutnya.

Meskipun begitu, Pigai menambahkan, dirinya tidak dapat menerima hinaan jika berkaita dengan fisik.

"Asal jangan fisik. Kalau fisik, itu bisa rusak," tegas dia.

Dalam tayangan yang sama, sebelumnya mantan anggota DPR RI Akbar Faizal memuji sikap Pigai yang tidak ambil pusing terkait Abu Janda.

Baca juga: Natalius Pigai Ungkap Kronologi Cuit Hendropriyono hingga Dibalas Abu Janda, Mulanya terkait FPI

"Untung juga, saya memuji kawan saya ini, untung reaksimu juga enggak berlebihan. Itu poin bagi saya," komentar Akbar Faizal.

Walaupun begitu, ia menyoroti perlakuan Abu Janda yang diduga berbau rasis itu harus menjadi pelajaran agar tidak terus berulang, terutama terhadap masyarakat rentan.

"Tetapi lagi-lagi yang kita perdebatkan ini bagaimana mengedukasi publik, termasuk hal-hal yang seperti ini. Menurut saya ini berlebihan," singgung Faizal.

Faizal lalu menanyakan pendapat Pigai tentang kasus Abu Janda yang masih diproses.

"Menurutmu kalau misalnya kasus ini berlanjut, aduan orang terhadap Abu Janda berjalan, apa yang harus kaulakukan?" tanya Faizal.

Halaman
123