Isu Kudeta Partai Demokrat

Awal Munculnya Isu Jokowi Restui Moeldoko, Kader Demokrat Dengar Moeldoko Pakai Kode Pak Lurah

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Kepala Staf Kepresiden Moeldoko (kiri) dan Mensesneg Pratikno (kanan) menyampaikan keterangan terkait revisi UU KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Presiden menyatakan mendukung sejumlah poin dalam draf revisi UU KPK diantaranya kewenangan menerbitkan SP3, pembentukan Dewan Pengawas KPK dari unsur akademisi atau aktivis anti korupsi yang akan diangkat langsung oleh presiden, ijin penyadapan dari dewan pengawas internal KPK serta status pegaw

Karena itu, ia meminta semua pihak untuk tak menyangkutpautkan isu ini dengan Jokowi.

"Beliau (Jokowi) dalam hal ini tidak tahu sama sekali, enggak tahu apa-apa dalam hal isu ini. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini bukan selaku KSP," ujar Moeldoko, dikutip dari Kompas.com, Senin (1/2/2021)

Tak hanya itu, Moeldoko juga meminta Partai Demokrat berhenti menuding istana.

Ia juga memperingatkan Partai Demokrat agar tak mengusik Jokowi.

"Jangan sedikit-sedikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan, sekali lagi jangan sedikit-sedikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini," terang Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu lantas menceritakan awal mula tuduhan itu dilayangkan kepadanya.

Moeldoko mengaku ada sejumlah orang datang padanya secara bergantian.

Ia berupaya menyambut tamu itu tanpa mengetahui maksud kedatangan mereka.

"Berbondong-bondong ya kita terima. Konteksnya apa saya juga enggak mengerti," ungkap Moeldoko.

"Dari obrolan-obrolan itu biasanya saya awali dari pertanian karena memang saya suka pertanian."

"Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi. Ya saya dengarkan saja."

Ia mengaku turut prihatin mendengar curhatan para tamu tersebut.

Setelah pertemuan itulah, muncul sejumlah isu soal Partai Demokrat.

Menurutnya, sejak saat itulah namanya terus digunjingkan.

"Saya sih sebetulnya prihatin ya dengan situasi itu. Sebab saya juga bagian yang mencintai Demokrat," jelas Moeldoko.

Halaman
1234