Terkini Nasional

Abu Janda Berkali-kali Ditegur Presenter karena Terus Mendebat, KNPI: Harus Disumpal Mulutnya

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketum KNPI Haris Pertama menjelaskan soal laporan polisi terhadap Abu Janda atas kasus dugaan ujaran kebencian dan rasisme.

"Itu kan hoaks," ucap Abu Janda menimpali.

Karena ucapannya, Abu Janda pun kembali kena tegur.

"Kalau saya bicara dipotong, ini harus disumpal mulutnya, jangan asal bunyi aja," tukas Haris.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-4.09:

Korban Tweet Dipotong

Sebelumnya diberitkan, Abu Janda telah memberikan klarifikasi soal cuitannya yang viral lantaran dituding mengandung unsur SARA.

Dilansir TribunWow.com, Abu Janda mengaku sebagai korban dari pihak-pihak yang memotong tweetnya.

Seperti yang diketahui, dalam cuitan yang viral itu, Abu Janda menyinggung soal Islam arogan.

Lantaran hanya diambil pada bagian yang menyebut Islam arogan, menurutnya, konteksnya jadi berubah.

Abu Janda menjelaskan bahwa cuitannya itu bukan murni sebagai pendapat tunggal dirinya yang ditulis secara tiba-tiba.

Melainkan adalah bagian dari pembahasan bersama dengan Ustaz Tengku Zulkarnain.

"Jadi aku ini korban tweet yang discreenshot, dipotong kronologinya dan diviralkan tanpa konteks," ujar Abu Janda.

"Semua tweet saya yang diviralkan itu, baik cuitan ke Natalius Pigai termasuk yang Islam arogan, itu semuanya tidak ada satupun yang pernyataan mandiri, pernyataan tugal," jelasnya.

"Tetapi semua adalah reaksi atau respons."

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan (capim) KPK pada Kamis (4/7/2019 di Kantor Setneg, Jakarta. Terbaru, Natalius Pigai menjadi korban kasus dugaan ujaran rasisme yang dilontarkan oleh Abu Janda. (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Baca juga: Nilai Abu Janda Anggap Enteng Kasusnya, Sahroni: Pak Permadi Sudah Menantang secara Hukum

Dirinya menyebut pernyataannya itu justru sebagai bentuk bantahan kepada Ustaz Zulkarnain yang mengatakan bahwa kelompok minoritas adalah arogan.

Halaman
1234