Sebab, saat itu ada temannya sesama pembantu tidur sekamar bareng dengan pelaku.
"Kemudian ada pembatu perempuan lain yang tidur bareng dan bertanya, 'bau apasih ini?'.
Dijawab pelaku bau baju cucian dia.
Akhirnya disarankan untuk tidak disimpan di kamar dan dicuci aja atau dibuang karena sudah bau banget," ungkap Beddy.
Selanjutnya pelaku pergi ke kamar mandi membawa tas berisi mayat anaknya dan dipindahkan ke dalam plastik berwarna merah.
Tanpa menaruh rasa curiga, rekan ART tersebut menemani palaku membuang bungkusan plastik tersebut ke phb Pulo Nangka.
"Di kamar mandi itu tasnya dicuci dan bayinya dipindahkan ke plastik. Selanjutnya pelaku minta tolong rekannya tadi untuk buang. Namun karena paginya ada ribut-ribut soal penemuan bayi, akhirnya dia mengadukan ke majikan. Selanjutnya majikan melaporkan ke kami," tandasnya. (TribunnewsBogor.com/Tribun Jakarta)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Pengakuan Pembantu 2 Malam Tidur Bareng Mayat Bayinya di Kamar, Pelaku Menangis: Takut."