TRIBUNWOW.COM - Seorang pembantu rumah tangga (ART) melakukan perbuatan keji yang akhirnya terbongkar.
Ia merupakan pelaku adanya penemuan mayat bayi di kantong plastik.
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan sudah dalam kondisi membusuk di saluran penghubung Pulo Nangka, Selasa (18/1/2021).
Baca juga: Fakta Kasus Penemuan Mayat Pria di Lampung, Ada 3 Luka Sayatan di Tubuh Korban, Diduga Dibunuh
Bayi tesebut pertamakali ditemukan personel Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Pulogadung yang sedang membersihkan sampah.
Tak hanya itu, saat ditemukan masih terdapat ari-ari milik jabang bayi yang diduga baru dilahirkan itu.
"Iya kejadian pukul 09.35 WIB. Tadi lagi bersih-bersih di phb seperti biasa.
Pas lihat ada plastik berwarna merah itu saya singkirkan karena mengira itu sampah diapers.
Tapi pas di lempar justru terlihat kepala bayi," kata Yogi Angga di lokasi.
Baca juga: Ada Luka di Kemaluan Mayat Bocah Perempuan Terbungkus Plastik di Subang, Polisi Ungkap Faktanya
Belakangan diketahui jika bayi tersebut dibuang oleh ibu kandungnya sendiri.
Bayi malang itu dibuang dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Tak hanya itu, sang ibu juga sempat menyimpan mayat sang bayi di dalam lemari kamarnya.
Pelaku Ditangkap
Polsek Pulogadung berhasil mengamankan ibu kandung dari bayi tak berdisa itu.
Menurut polisi, pelaku berprofesi sebagai asisten rumah tangga.
Saat ini, pelaku masih dalam pemeriksaan petugas.
"Benar pelakunya sudah kami amankan dan masih dalam penyelidikan. Pelakunya perempuan dan berprofesi sebagai ART," kata Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi kepada awak media, Rabu (20/1/2021).
Tidur Dengan Mayat
Kompol Beddy menceritakan awal mula kejadian hingga tertangkapnya pelaku.
Mulanya pelaku merasakan mules dan kemudian melahirkan seorang diri.
Begitu lahir, pelaku mengaku bayinya sudah tidak bernyawa.
Saat itu, ia memasukan jasad bayinya ke dalam sebuah tas.
Baca juga: Stefan William Pisah Rumah dengan Celine Evangelista, Adik Celine Benarkan, Singgung Perceraian
Tas berisi mayat bayi itu pun disimpan di dalam lemari miliknya.
Tak berselang lama, pemilik rumah melihat pelaku pendarahan dan segera dibawa ke sejumlah Rumah Sakit.
Setelah diperiksa, pelaku diminta untuk istirahat di kamarnya oleh pemilik rumah.
"Dia pulang disuruh istirahat dan tidur di situ. Disamping tas itu selama 2 malam," ujar Beddy.
"Kamu gak pengin lihat tas itu?," tanya Beddy kepada pelaku saat penyidikan.
Sambil menangis, pelaku mengaku takut untuk melihat jasad bayinya sendiri.
"Pengin tapi takut," ujar pelaku sembari menangis.
Buang Jasad Bayinya
Perbuatan keji sang pembantu awalnya nyaris ketahuan oleh temannya.
Sebab, saat itu ada temannya sesama pembantu tidur sekamar bareng dengan pelaku.
"Kemudian ada pembatu perempuan lain yang tidur bareng dan bertanya, 'bau apasih ini?'.
Dijawab pelaku bau baju cucian dia.
Akhirnya disarankan untuk tidak disimpan di kamar dan dicuci aja atau dibuang karena sudah bau banget," ungkap Beddy.
Selanjutnya pelaku pergi ke kamar mandi membawa tas berisi mayat anaknya dan dipindahkan ke dalam plastik berwarna merah.
Tanpa menaruh rasa curiga, rekan ART tersebut menemani palaku membuang bungkusan plastik tersebut ke phb Pulo Nangka.
"Di kamar mandi itu tasnya dicuci dan bayinya dipindahkan ke plastik. Selanjutnya pelaku minta tolong rekannya tadi untuk buang. Namun karena paginya ada ribut-ribut soal penemuan bayi, akhirnya dia mengadukan ke majikan. Selanjutnya majikan melaporkan ke kami," tandasnya. (TribunnewsBogor.com/Tribun Jakarta)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Pengakuan Pembantu 2 Malam Tidur Bareng Mayat Bayinya di Kamar, Pelaku Menangis: Takut."