Saat itu, Indra pun merasakan getaran tanah di sekitar lokasi.
Menurut Indra, istri Roland yang mengetahui kondisi suaminya pun berteriak histeris.
Sang istri sempat hendak melompat dan menggapai suaminya.
"Menurut temannya, Roland pada saat itu sempat melambaikan tangan. Tapi tidak bisa menolong karena kondisinya seperti itu. Dan istri korban yang mau menolong langsung ditarik teman korban agar tidak ikut terbawa arus," ucap dia, melansir Surya.co.id.
Istri dan beberapa tamu yang terjebak di rumah Roland akhirnya menjebol jendela rumah.
"Jendela di belakang rumah Roland sampai dijebol untuk evakuasi. Mereka akhirnya keluar dari rumah dan berhasil menyelamatkan diri," kata Indra.
Baca juga: Detik-detik Aiptu Kifni Tewas saat Longsor di Manado: Teriak Minta Tolong, 15 Menit Baru Dievakuasi
186 Orang Dikerahkan Mencari
Kepala BPBD Alie Mulyanto menjelaskan, sebanyak 186 orang personel diterjunkan untuk pencarian.
Selain menyebabkan satu orang korban hilang, sebanyak tiga keluarga juga terpaksa mengungsi akibat longsoran.
"Ada tiga keluarga yang dievakuasi, sebagian kita evakuasi di rumahnya Pak RT. Sebagian ke rumah keluarganya," tutur Alie.
Sementara, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata menjelaskan pihak kepolisian ikut terjun menyisir keberadaan Roland.
Tim gabungan dibagi dalam empat tim untuk menyusuri sungai.
"Sudah dibagi empat tim dengan radius pencarian 2,5 kilometer setiap tim. Jadi sampai dengan 10 kilometer. Setiap tim terdiri dari 8 orang dari berbagai macam unsur," kata dia.
Baca juga: Orangtua dan Adik Tiri Tewas saat Longsor di Manado, Maxi Selamat karena Beda Kamar: Seperti Guntur
Pemerintah Periksa Izin Perumahan
Pasca-longsor, Wali Kota Malang Sutiaji akan memeriksa dokumen perizinan perumahan tempat Roland tinggal.