Terkini Nasional

Setuju Divaksin Covid-19, Natalius Pigai Mengaku Siap di Antrian Terakhir: Orang yang ke-276 Juta

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai buka suara soal pemerintah yang mengharusan vaksinasi Covid-19.

"Seandainya divaksin, Bung Pigai itu pilih vaksin yang mana?," tanya Karni Ilyas.

"Yang jelas saya tidak pilih vaksin yang diumumkan pemerintah hari ini karena mereka sudah terlanjur menciptakan vaksin itu di dalam pro dan kontra," terangnya menutup.

Simak videonya mulai menit ke-18.34:

Dokter Tirta: Justru Membuat Vaksin Semakin Diantipati

Dokter sekaligus relawan Dokter Tirta Mandira Hudhi buka suara soal masih adanya pihak-pihak yang menolak divaksinasi.

Meski menyayangkan sikap yang menolak vakinasi, dokter Tirta menyebut tetap kurang setuju ketika lantas diberikan sanksi.

Hal itu disampaikannya dalam acara Rosi 'KompasTV', Jumat (14/1/2021).

Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Baca juga: Berkaca dari Raffi Ahmad yang Berpesta setelah Divaksin, Dokter Tirta Minta Pemerintah Selektif

Baca juga: Kepergok Hadiri Pesta usai Divaksin, Raffi Ahmad Disentil Istana Negara: Kawan-kawan Sudah Menegur

Dalam kesempatan itu, dokter Tirta mengharapkan adanya tindakan-tindakan yang sifatnya persuasi.

"Kalau secara hukum dalam hukum itu etika pertama kita adalah kalau bisa persuasi dulu," ujar dokter Tirta.

Merunut lebih jauh terkait adanya masyarakat yang tidak mau disuntik vaksin, dirinya mengakui ada alasan yang mendasarinya.

Menurutnya, alasan tersebut justru datang dari pemeritah itu sendiri, yakni berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

"Dalam artian kacatama vaksinasi ini trust issue pemerintah lagi menurun, benar-benar sangat menurun," kata dokter Tirta.

"Karena ada kelelahan psikis, karena mereka berbulan-bulan disuruh di rumah dan mereka memandang kasus Covid-19 kita enggak kelar-kelar," jelasnya.

Lebih lanjut, pria kelahiran Solo itu tetap tidak setuju ketika pemerintah menggunakan tindakan hukum untuk mengatasi kondisi tersebut.

Dikatakannya bahwa ketika yang ditekankan adalah saksi, maka justru akan semakin memberikan kesan negatif di masyarakat terhadap vaksin tersebut.

Halaman
123