"Kalau misalnya versi benarnya mereka enam terpaksa ditembak karena melawan petugas," tambahnya.
Karena itu, Refly menyayangkan pernyataan Polda Metro Jaya.
Menurut Refly, justru terlihat kejanggalan karena pernyataan Polda Metro Jaya tersebut.
"Maka sampaikan saja versi yang sesungguhnya," kata Refly.
"Bahwa yang dua tewas dalam tembak menembak dan empat tewas saat mau merebut senjata petugas ketika mau dibawa ke Polda Metro Jaya."
"Ketika informasi pertama sudah seperti itu, justru menimbulkan tanda tanya."
"Ini soal logika saja, terus terang logika ini mengusik saya," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-7.46:
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah melaporkan hasil investigasi atas tewasnya enam laskar Front Pembala Islam (FPI) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu dilakukan Komnas HAM dengan mendatangi langsung Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021).
Hasil investigasi dari Komnas HAM menyebut satu di antaranya adalah adanya dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh petugas kepolisian.
Baca juga: Rekening FPI dan Afiliasinya Dibekukan Sementara, PPATK Buka Suara: Ini Proses Normal
Baca juga: Amien Rais Minta Fadil Imran Ungkap Oknum yang Lakukan Pelanggaran HAM atas Tewasnya 4 Laskar FPI
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (15/1/2021), Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan berkas tersebut sudah diterima dengan baik oleh Presiden.
"Kami bertujuh, seluruh komisioner Komnas HAM diterima Bapak Presiden untuk menyampaikan laporan lengkap 106 halaman lebih dengan dokumen-dokumen tambahan termasuk barang bukti yang melengkapi laporan kami dan dalam pertemuan itu," ujar Taufan dikutip dari Kompas TV, Kamis, (14/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Taufan mengaku bahwa pihaknya mendapatkan apresiasi dari Jokowi.
Hal itu tidak terlepas atas kerja keras dari Komnas HAM dalam mengungkapkan fakta yang sebenarnya terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50.